Pemprov Gorontalo Gelar Rakor Kesiapan Angkutan Lebaran

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (tengah) bersama Kadis Perhubungan Provinsi Gorontalo dan yang mewakili Dirlantas Polda Gorontalo pada Rakor kesiapan angkutan lebaran 2018/1439 H di ruangan Dulohupa kantor Gubernuran, Kamis (24/5). (Foto : Haris-Humas)

KOTA GORONTALO, Humas – Menghadapi arus mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri tahun 2018/1439 Hijriah, Pemprov Gorontalo mulai membahas kesiapan penyelenggaraan angkutan lebaran bersama Forum Koordinasi sektor perhubungan di ruangan Dulohupa Kantor Gubernuran, Kamis (24/5/2018). Rakor dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim dan dihadiri oleh pimpinan instansi terkait antara lain dari Direktorat Lalu Lintas Polda Gorontalo, Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), bandar udara Djalaludin, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXI, serta pimpinan maskapai penerbangan dan instansi terkait lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro, dalam paparannya pada rakor tersebut mengatakan bahwa untuk penyelenggaraan angkutan lebaran yang akan dimulai pada 7 Juni 2018 atau H-8 hingga 24 Juni 2018 atau H+8, pihaknya akan membangun 10 posko terpadu tingkat Provinsi Gorontalo. Kesepuluh posko tersebut yaitu, posko Pelabuhan Gorontalo, posko pelabuhan penyeberangan, posko pelabuhan Anggrek, pelabuhan Kwandang, pelabuhan Tilamuta, pelabuhan Bumbulan, pelabuhan penyeberangan Bumbulan, posko bandara Djalaludin, serta posko terminal bus 1942 di Andalas dan posko terminal bus Isimu.

“Selain akan membangun posko terpadu, Dinas Perhubungan bekerja sama dengan seluruh instansi terkait juga akan melakukan rampcheck atau uji petik kelaikan kendaraan, serta tes alkohol dan tes narkoba bagi para sopir angkutan umum untuk menjamin keselamatan dan keamanan penumpang,” papar Jamal.

Terkait pembangunan posko angkutan lebaran, Wagub Idris Rahim dalam arahannya meminta agar setiap posko dapat dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan yang menunjang kelancaran arus mudik dan arus balik. Wagub juga meminta posko terpadu sekaligus bisa berfungsi sebagai rest area atau tempat istirahat yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemudik.

“Di lokasi tertentu jika perlu posko disediakan alat berat seperti loader, sehingga jika terjadi longsor, secepatnya bisa diantisipasi,” ujar Wagub.

Sementara itu untuk mencapai zero accident atau nol angka kecelakaan pada angkutan lebaran, Idris menginstruksikan seluruh penyelenggara transportasi untuk melakukan sosialisasi dan menghimbau kepada masyarakat atau penumpang untuk tidak menumpuk pada 3 hari atau H-3 Idul Fitri. Selain itu Idris berharap seluruh instansi terkait bekerja secara terpadu dan komprehensif untuk memastikan angkutan lebaran tahun ini berlangsung dengan tertib, lancar, selamat, aman.

“Melihat rasio jumlah penumpang dengan alat transportasi, tersedia dalam jumlah yang memadai. Namun yang harus kita antisipasi jika penumpang menumpuk pada H-3, harus ada penambahan armada ataupun penambahan penerbangan untuk transportasi udara,” tutur Idris.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo pada penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2017/1438 Hijriah, puncak mudik penumpang baik di terminal bus, pelabuhan penyeberangan, maupun di bandara Djalaludin, terjadi pada H-2 Idul Fitri dengan total penumpang yang datang dan berangkat mencapai 4.162 orang.

Pewarta/Editor : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI