Tujuh Calon Sekdaprov Gorontalo Ikut Seleksi Akhir

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengajukan pertanyaan kepada calon Sekdaprov Gorontalo Yosef P. Koton pada sesi wawancara oleh Tim Seleksi yang berlangsung di Hotel Maqna, Kota Gorontalo, (19/7/2018). Seleksi Sekdaprov ini diikuti oleh tujuh orang untuk menentukan tiga nama yang akan diusulkan ke Presiden melalui Kemendagri. (Foto: Salman-Humas).

KOTA GORONTALO, Humas – Sebanyak tujuh orang calon Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo mengikuti seleksi akhir yang berlangsung di Hotel Maqna, Kota Gorontalo, Kamis (19/7/2018).  Seleksi selama dua hari itu untuk menilai tulisan makalah dan wawancara peserta.

Dari tujuh calon yang ikut ada empat nama yang berasal dari pimpinan OPD Pemprov yakni Jamal Ngandro sebagai Kadis Perhubungan, Budiyanto Sidiki sebagai Kepala Bappeda, Sukri Botutihe sebagai Kepala Dinas Kominfo dan Statistik serta Yosef P. Koton Kadis Arsip dan Perpustakaan.

Tiga nama lain berasal dari luar pemprov yakni Darda Daraba dari Kementrian PU, Anie Hasan dari unsur akademisi UNG serta Ishak Ntoma Sekda Kabupaten Bone Bolango.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menilai tujuh kandidat merupakan orang-orang baik yang layak untuk diusulkan. Meski begitu, hanya ada satu calon terbaik yang nanti akan dipilih oleh Presiden berdasarkan tiga nama usulan Gubernur.

Tujuh calon Sekdaprov Gorontalo yang mengikuti seleksi. Kiri-kanan : Darda Daraba (Kementrian PU), Sukri Botutihe (Kadis Kominfo dan Statistik), Jamal Ngandro (Kadis Perhubungan), Budiyanto Sidiki (Kepala Bappeda), Yosef P. Koton (Kadis Arsip dan Perpustakaan), Ishak Ntoma (Sekda Kabupaten Bone Bolango), Prof. Anie Hasan (Akademisi UNG). (Foto: Salman-Humas).

“Calon Sekda nanti harus mampu bekerjasama, menjaga keutuhan NKRI dan betul-betul mamahami tupoksi (tugas pokok dan fungsi) seorang Sekda. Tupoksi Sekda sangat berat karena harus mampu menjalin komunikasi dan sinergitas dengan DPRD dan pemerintah kabupaten/kota,” kata Rusli.

Rusli juga menekankan agar Sekda terpilih nanti harus mampu mengusai tata kelola administrasi pemerintahan dan aturan yang ada. Terutama menyangkut pengelolaan keuangan daerah yang transparan, efektif dan akuntabel.

“Saya juga berharap Sekda yang terpilih nanti seperti ibu Prof. Winarni (mantan Sekda) yang lebih banyak di tempat daripada di luar daerah. Beliau itu meminta agar acara di luar daerah diwakilkan ketika ada hal yang lebih penting di daerah,” imbuh Gubernur Gorontalo dua periode itu.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah Ridwan Yasin menjelaskan, Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya atau Sekda diikuti oleh 11 orang peserta. Tiga di antaranya gugur karena tidak memenuhi persyaratan administrasi.

“Kemarin dan hari ini ada tujuh orang yang ikut seleksi tahap akhir. Satu orang lagi tidak hadir dan dinyatakan gugur. Setelah diseleksi akan ada tiga nama dikonsultasikan ke Gubernur sebelum diajukan ke Presiden melalui Kemendagri,” jelas Ridwan.

Ridwan memperkirakan proses hingga pelantikan Sekda definitif akan memakan waktu hingga satu bulan ke depan. Pelantikan dilakukan sebelum Anis Naki selaku Penjabat Sekda pensiun pada 1 September 2018 nanti.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI