Gubernur Gorontalo Minta Kepala Daerah Awasi Kebakaran Lahan

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (dua kiri) saat memimpin Rapat Forkopimda yang Diperluas bertempat di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Jumat (27/9/2019). Rapat yang juga dihadiri perwakilan pemerintah dan anggota DPRD Kabupaten/Kota, perwakilan perguruan tinggi serta unsur TNI dan Polri itu membahas berbagai isu di antaranya kekeringan dan kebakaran hutan/lahan. (Foto: Salman-Humas).

KOTA GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada para Bupati dan Wali Kota di wilayahnya untuk awas terhadap kebakaran lahan. Rusli menyebut kebakaran lahan di Gorontalo lebih banyak disebabkan oleh petani yang ingin membuka lahan baru.

“Di kita, kebakaran lahan lebih banyak oleh para petani. Kesempatan mereka untuk membakar pada musim kemarau begini. Termasuk sudah saya sampaikan ke Bupati Boalemo. Saya cek di lapangan, ini lahannya siapa? Menyebut salah satu oknum yang tidak perlu saya sebut di sini,” terang Gubernur Rusli pada Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang Diperluas, Jumat (27/9/2019).

Untuk memberi efek jera terhadap pelaku pembakaran lahan, Gubernur Rusli mengaku sudah menginstruksikan kepada Dinas Pertanian untuk tidak memberikan bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian. Ia berharap agar ada efek jera terhadap petani lainnya.

Ia meminta para Bupati dan Wali Kota juga bersikap tegas menindak pelaku pembakaran. Sebab selama ini pelaku pembakaran ada di daerah. Terlebih, kepala daerah punya perangkat mulai dari tingkat desa hingga kecamatan untuk melakukan pengawasan.

“Camat dan kepala desa ini perpanjangan tangan dari bupati, bukan gubernur. Sehingga tolong imbau mereka dan berikan punishment. Kalau di desa anda ada kebakaran lahan maka anda yang harus bertanggungjawab,” tegas Rusli.

Rapat Forkopimda yang Diperluas itu dihadiri oleh Wakil Gubernur Idris Rahim, Ketua DPRD Sementara Provinsi Gorontalo Paris A. Jusuf serta perwakilan unsur TNI dan Polri. Hadir pula perwakilan pemerintah dan DPRD kabupaten/kota, unsur perguruan tinggi dan OPD teknis lainnya.

Selain kebakaran lahan dan kekeringan, berbagai isu ikut dibahas yakni menyangkut masih maraknya peredaran miras, insiden panah wayer oleh kelompok pemuda hingga aksi unjuk rasa mahasiswa.

Pewarta: Isam/Ecyhin

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI