KOTA GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyatakan bersikap netral menghadapi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo (Pilwako) yang rencananya digelar 27 Juni mendatang. Bagi Rusli, tiga pasangan calon yang maju adalah orang orang terbaik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

“Sikap saya sebagai gubernur jelas harus netral. Tapi sebagai Ketua DPD I Golkar, saya tunduk pada perintah partai untuk mendukung calon yang diusung partai Golkar,” kata Rusll usai menghadiri Debat Kandidat Pasangan Calon Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo yang berlangsung di Grand Sumber Ria, Kota Gorontalo, Senin (18/6/2018).

Gubernur Gorontalo dua periode itu menilai ajang Pilwako sebagai momen pesta rakyat. Layaknya sebuah pesta, maka rakyat diharapkan dapat bergembira memilih pemimpin masa depan tanpa ada perselisihan apalagi mengganggu keamanan dan ketertiban daerah.

Uniknya lagi, tiga calon Wali Kota Gorontalo yang bertarung sudah berpengalaman memimpin daerah. Adhan Dambea pernah menjabat Walikota Gorontalo periode 2008-2013, Marten Taha sebagai Wali Kota petahana serta Rum Pagau pernah Bupati Boalemo periode 2012-2017. Ketiganya juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar di daerahnya masing-masing saat menjabat sebagai kepala daerah.

“Makanya saya lebih senang menyebut Pilwako ini sebagai ajang penilaian pemimpin bukan pemilihan. Semua calon sudah pernah menjabat, sekarang waktunya bagi rakyat menilai siapa yang pantas menjadi pemimpin mereka,” gubernur menambahkan.

Debat Kandidat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo diikuti oleh tiga pasangan calon. Debat yang mengambil tema “Pelayanan Publik Untuk Kesejahteraan Masyarakat” merupakan debat terakhir yang digelar KPU sebelum pemilihan pada 27 Juni 2018 nanti.

Pilwako Gorontalo diikuti oleh paket ADHA (Adhan Dambea-Hardi Hemeto) nomor urut 1, MATAHARI (Marten Taha-Ryan Kono) nomor urut 2, serta paket RAMAH (Rum Pagau-Rusliyanto Monoarfa) nomor urut 3.

Pewarta: Isam