Petani Pilohayanga Segera Kembali Menanam Padi

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat meninjau kondisi Bendungan Pilohayanga yang rusak di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Selasa (26/3). Kehadiran Gubernur untuk mendampingi anggota Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Roem Kono untuk melihat dari dekat kondisi pertanian di Gorontalo. (Foto: Valen-Humas).

Kunjungan anggota Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Roem Kono didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama ibu Idah Syahidah membawa angin segar bagi ratusan petani padi sawah di Kecamatan Telaga dan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Selasa (27/3).

Pasalnya sejak setahun lalu para petani padi tidak lagi produktif karena sawah mereka tidak dialiri air dari Bendungan Pilohayanga yang jebol. Sebagai gantinya, petani hanya menanam palawija seperti kacang tanah dan kacang panjang.

Untuk diketahui, bendungan Pilohayanga merupakan bendungan yang dibangun tahun 1982. Sekitar tiga kilometer di atasnya ada bendungan Lomaya yang dibangun sejak tahun 1912. Keduanya menampung dan mengaliri air dari Sungai Bulango.

Berbagai solusi sedang diupayakan oleh pemerintah provinsi bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi II di antaranya dengan memperbaiki intake (pintu air) yang rusak dan mercu bendungan yang jebol agar bisa mengaliri sawah petani.

“Tadi saya sudah tantang para petani, kalau mereka sudah siap menanam minggu depan kita siapkan airnya. Tapi sekarang mereka masih menanam palawija sehingga kita beri waktu dua bulan ke depan,” kata Gubernur Rusli Habibie usai bertemu dengan para petani.

Tidak berhenti sampai di situ, Gubernur juga menjanjikan memberi benih padi, pupuk dan alsintan secara gratis untuk membantu petani. Ia hanya berharap agar petani bisa kembali menanam padi seperti sedia kala.

“Ini ada pak Roem Kono bersama anggota Komisi IV yang lain yang sengaja saya undang ke Gorontalo. Mereka datang untuk melihat bagaimana pertanian kita di daerah yang menjadi salah satu bidang tugas di Komisi IV,” imbuh Rusli.

Sementara itu, Kadis PUPR Provinsi Gorontalo Handoyo menjelaskan, untuk perbaikan jangka panjang perlu adanya pembangunan sifhone (jalur air) baru yang menghubungkan antara Bendungan Lomaya dan Bendungan Pilohayanga.

“Bedanya adalah bendungan Lomaya hanya memiliki satu intake (pintu air) di sisi sebelah kiri sungai. Intake itu mengaliri air lebih kurang 2900 Hektar sawah di Kabupaten Bone Bolango. Sementara untuk Bendungan Pilohayanga memiliki intake sebelah kanan sungai untuk 1000-1500 Hektar sawah di Kabupaten Gorontalo,” jelasnya.

Jika sifhone baru yang akan menghubungkan air dari Lomaya ke Pilohayanga terbangun, maka diharapkan kondisi kekeringan sawah di Kabupaten Gorontalo bisa teratasi. Gubernur juga sudah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk membebaskan lahan warga lebih kurang tiga hektar untuk kebutuhan pembangunan saluran air primer.

Pewarta/editor: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI