Sekda : Guru Harus Jadi Motor Gerakan Revolusi Mental

Sekda Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa memotong tumpeng bersama Ketua PGRI Nelson Pomalingo pada peringatan Hari Guru Nasional ke-24 dan HUT PGRI ke-72 tingkat Provinsi Gorontalo, Selasa (28/11).

Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa meminta guru harus menjadi motor gerakan revolusi mental bagi peserta didik. Untuk itu, guru dituntut menjadi sumber keteladanan bagi peserta didik.

“para guru memiliki tanggung jawab membentuk karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah pikir dan olahraga. Di samping itu juga guru dan tenaga pendidik lainnya harus mampu mengelola kerja sama, kolaborasi satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat untuk mengobarkan gerakan nasional revolusi mental,” kata Winarni pad Temu Guru se Provinsi Gorontalo yang dirangkaikan dengan Hari Guru Nasional (HGN) yang ke-24 dan peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-72, dilaksanakan di GOR David-Tony Kabupaten Gorontalo, Selasa (28/11).

Melalui kegiatan tersebut, ada tiga hal yang menjadi harapan sekda. Pertama menjadikan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi kualitas dan kinerja guru termasuk program dan kegiatan yang berpihak kepada guru. Kedua sebagai momen untuk menyusun program yang sesuai dengan visi misi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dan yang ketiga membangun kolaboras dan jejaring guru.

“Kita tidak berpikir seperti melihat sesuatu sangat pendek tetapi kita harus melihat bahwa peran guru ke depan adalah peran yang bersangkutan dengan investasi, khususnya menyangkut sumber daya manusia. Oleh karena itu kita setuju bahwa kolaborasi harus menjadi sebuah program untuk masa depan pendidikan di Provinsi Gorontalo,” ujarnya

Sementara itu Ketua Pengurus Besar PGRI sekaligus sebagai Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, kedepan para guru harus ada peningkatan kualitas. Undang undang tentang guru juga sudah mengatakan, guru guru minimal harus sarjana (S1).

“Untuk tahun depan guru guru yang ada di kabupaten Gorontalo tidak ada lagi pegawai negeri yang tidak sarjana termasuk guru guru honor. Karena, kadang kala kualitas yang sarjana pun sering di pertanyakan apalagi bukan lulusan sarjana,” tegas Nelson

Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Forkopimda, kepala dinas pendidikan provinsi dan kabuoaten/kota, ketua PGRI provinsi dan kabupaten/kota, pensiunan guru, anggota PGRI, dan bapak/ibu guru, kepala sekolah, pengawas berprestasi tingkat nasional tahun 2017.

Pewarta/foto : Nova

Editor : Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI