GORONTALO – Koperasi adalah pilar perekonomian bangsa Indonesia yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang mampu melayani kebutuhan ekonomi anggota dan masyarakat. Untuk menumbuhkembangkan koperasi, faktor sumber daya manusia (SDM) pengurus dan pengelola koperasi memiliki peranan yang sangat penting, sehingga itu kualitas SDM koperasi harus ditingkatkan. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim saat membuka pelatihan teknis kemitraan koperasi bagi pengurus, manager dan pengelola koperasi se Provinsi Gorontalo yang digelar di ballroom Hotel Maqna Kota Gorontalo, Rabu (18/10).
“Pengurus dan pengelolaa koperasi harus profesional, terampil, dan memiliki wawasan yang luas sehingga bisa membawa koperasi lebih maju dan mampu bersaing di era globalisasi saat ini,” kata Idris.
Lebih lanjut Idris mengatakan, pengurus dan pengelola koperasi harus memiliki mental yang tangguh, kreativitas dalam membangun usaha koperasi, serta mampu mengubah tantangan menjadi peluang. Selain itu, pengurus juga harus mampu melakukan pengelolaan keuangan dan permodalan koperasi secara efektif dan efisien, dan juga dapat membangun kemitraan dan jaringan usaha dengan lembaga usaha lainnya.
Idris menambahkan, pemerintah terus berupaya mengambil langkah strategis dalam mengembangkan koperasi. Namun hal ini bukan berarti pengurus dan pengelola koperasi selalu bergantung pada uluran bantuan dari pemerintah. Sebalik, Idris menegaskan agar pengurus dan pengelola koperasi dapat menumbuhkan kemandirian koperasi dan meningkatkan produktivitasnya melalui usaha-usaha yang lebih inovatif berbasis pengetahuan dan teknologi.
“Sikap ketergantuan inilah yang membuat banyak koperasi tidak berkembang dan bahkan banyak diantaranya yang terpaksa harus menutup usahanya. Oleh karena itu kreativitas, inovasi, dan terobosan dari pengurus dan pengelola koperasi sangat dibutuhkan untuk memajukan usaha koperasi,” ujar Wagub.
Sementara itu Kadis Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, Haris Hadju dalam laporannya menjelaskan, diklat yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut dibagi dalam enam angkatan yang dilaksanakan secara serentak yaitu, diklat pengelolaan usaha koperasi, diklat penilaian kesehatan koperasi, diklat akuntansi KSP-USP koperasi, diklat kemitraan koperasi, diklat anggota koperasi, dan diklat kompetensi pengelola koperasi.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 238 peserta, yang terdiri dari pengurus, pengawas, pengelola usaha koperasi, dan anggota koperasi. Adapun narasumbernya dari Institut Manajemen Koperasi Indonesia, Kementerian Koperasi, Lembaga Pendidikan Koperasi, serta kalangan akademisi dari perguruan tinggi Gorontalo yang membidangi koperasi.
“Semua komponen yang ada dalam koperasi kita ikutkan dalam pelatihan teknis ini, dengan harapan SDM koperasi akan semakin berkualitas, sehingga koperasi semakin berkembang dan maju,” pungkas Haris Hadju.
Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris