Winarni : Tagana Perkuat Kepedulian Dalam Pencegahan Bencana

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami yaitu suatu persitiwa fisik seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin topan dan bencana lainnya. Karena ketidakberdayaan manusia akbiat kurang baiknya manajemen keadaan darurat sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang konomi dan infrastruktur bahkan sampai kematian. Demikian penyampaian Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Prof. Winarni Monoarfa ketika menjadi Pembina pada Apel Siaga Tagana Gorontalo dalam rangka Hari Ulang Tahun Tagana XXIII di Lapangan Bintang Mars Kecamatan Limboto, Sabtu (22/4).

Winarni mengungkapkan, Taruna Siaga bencana (TAGANA) adalah model penanggulangan pendekatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang telah dicetuskan oleh Kementrian Sosial sejak 13 tahun yang lalu, dimana pada saat itu berkumpulah para pemuda perwakilan dari masing-masing provinsi yang mengutus dua orang hingga pada tanggal 24 Maret 2004 pukul 00.00 bertempat di puncak Lembang Bandung, mereka berikrar bahwa “ Kami Yang Pertama Menolong Dan Peduli ( We Are The First To Help and Care ) yang sampai saat ini telah menjadi motto yang selalu membakar semangat dalam penangGulangan bencana.

“ Jumlah anggota TAGANA di Gorontalo telah memiliki 1.070 personil yang tersebar hingga ke kabupate/kota yang ditambah dengan 13 kampung siaga bencana (KSB) yang telah dibentuk di daerah rawan bencana dengan jumlah seluruh relawan 690 orang, Menteri Sosial RI pada sambutan HUT XIII TAGANA di Kepulauan Seribu Jakarta menyampaikan Tema HUT Ke-13 TAGANA adalah “ Meningkatkan Kesadaran Bencana Kepada Masyarakat”, artinya saat ini TAGANA sudah sangat terlatih dalam penanggulangan bencana namun yang kita lakukan sekarang adalah perkuat kepedulian dalam pencegahan bencana, Menteri Sosial juga menekankansetiap kegiatan Apel dan HUT TAGANA diisi oleh kegiatan bakti sosial berupa tanam pohon dan bersih lingkungan,” ujar Sekda.

Olehnya kata Winarni ketika terjadi TAGANA dan KSB paling lambat 1 jam setelah kejadian harus sudah tiba di lokasi bencana dan berharap sebagai anggota TAGANA dan KSB harus lebih kompak, cepat, tepat dan tetap terdepan berkarya nyata dalam penanggulangan bencana, TAGANA dan KSB Gorontalo lebih visioner dan memiliki kemampuan serta skill individu yang luar biasa agar menjadi handal dan profesional.

Disisi lain direktur Jenderal Perlindungan Dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial RI Raden Harry Hikmat mengatakan bencana yang sering melanda di beberapa provinsi yang terjadi akhir-akhir ini seperti banjir bandang sangat memprihatinkan dan tidak mudah bagi masyarakat yang mengalaminya untuk recovery kembali dalam keadaan normal. Untuk menguatkan apa yang sudah kita bangun dari sisi kerelawanan sosial kata Dirjen, maka TAGANA sudah tentu sebagai relawan sosial tidak berarti tidak memiliki kompetensi yang seharusnya diperlukan. Sebagai relawan sosial TAGANA biasanya punya komitmen yang kuat dan panggilan yang begitu besar, tidak kenal lelah ketika terjadi bencana dan sudah teruji dimana-mana.

Harry menambahkan walaupun usianya masih terbilang muda namun TAGANA telah menunjukkan manfaatnya atau hasil yang terbaik bagi masyarakat. “ Kami berharap akan muncul lagi kader-kader lain yang memiliki komptensi dibidang penanggulangan bencana, kami juga mengucapkan apresiasi yang tinggi terhadap upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo sampai ke tingkat kabupaten/kota atas prestasinya yang telah membina TAGANA selama ini dengn berbagai upaya inisiatif maupun terobosan-terobosan yag telah dilakukan. Maka sudah sewajarnya pada peringatan HUT TAGANA Nasional yang XIII lalu Menteri sosial memberikan penghargaan kepada Gubernur Gorontalo sebagai Pembina TAGANA berprestasi,” jelas Dirjen.

Pada kesempatan ini pula Kementrian Sosial RI menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo yakni Bantuan Persediaan (Buffer Stock) Rp. 1.107.967.000, Insentif Tagana Triwulan I Rp. 730.500.000, Mobil tangki Air Rp. 375.000.300, Santunan Ahli waris Untuk 3 Orang Rp. 45.000.000 serta Motor Trail Rp. 37,292.100 dengan total jumlah bantuan Rp. 2.295.759.400 (Burhan – Tim Redaksi Humas)

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI