Para Gubernur se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) bersepakat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan komoditi dan produk unggulan antara daerah. Hal itu tertuang dalam surat kesepakatan bersama yang ditandatangani pada Rakernas APPSI yang berlangsung di Trans Luxury Hotel Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/2).
Implementasi dari kerjasama ini yakni para gubernur sepakat untuk memenuhi ketersediaan dan kebutuhan komoditas serta produk unggulan tiap daerah. Para pihak juga sepakat untuk menfasilitasi dan memediasi kerjasama perdagangan komoditas dan produk unggulan antar daerah berdasarkan informasi ketersediaan dan kebutuhan yang terlampir.
Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, penandatangan kerjasama ini sebagai wujud komitmen para Gubernur se-Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Menurutnya, Indonesia tidak membutuhkan impor sebab ketersediaan produk ada di daerah namun sebarannya tidak merata.
“Banyak yang terpaksa kita impor padahal ada di Surabaya, ada di DKI Jakarta, di Kalimantan dan daerah lain,” terang Syahrul yang juga menjabat Gubernur Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menawarkan tujuh komoditi dan produk yang tersedia kepada provinsi lain. Di antaranya bidang pertanian, bidang perkebunan, peternakan, perikanan dan ekonomi kreatif.
“Di bidang pertanian kita punya produk unggulan yakni jagung. Produksi kami cukup melimpah tahun 2017 mencapai angka 1,5 Juta Ton. Di sisi lain, kami butuh komoditiyang memang kurang di daerah seperti umbi-umbian sebanyak 7000 Ton, kacang tanah 163 Ton dan bawang merah sekitar 3500 Ton,” beber Rusli yang turut hadiri dalam acara tersebut.
Sebelum Rakernas 2018, APPSI sudah menyelenggarakan Workshop Perdagangan Produk Unggulan Daerah pada 22 November 2017 di Surabaya. Yasin Limpo mengklaim kegiatan itu mampu melahirkan transaksi ekonomi sebesar 7 Trilyun Rupiah.
Pewarta/editor: Isam