Gorontalo, – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe Gorontalo, dr Andang Ilato, menilai kegiatan pengasapan (fogging) tidak akan menuntaskan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut Andang, Kamis, ketika ada kegiatan DBD dari pemerintah maupun pereorang melakukan fogging untuk memberantas nyamuk aedes agepty yang sudah dewasa.
“Apabila sudah ada yang terkena DBD, lalu dilakukan fogging, namun fogging bukan menyelesaikan. Fogging tidak menghabiskan 100 persen jentik karena sasarannya nyamuk dewasa. Paling penting adalah pemberantasan sarang nyamuk,” katanya.
Yang penting di tingkat masyarakat adalah pemberantasan sarang nyamuk dengan bersih-bersih lingkungan.
Jentik nyamuk Aedes Aegyti yang menyebabkan penyakit DBD dapat hidup ditempat-tempat yang tidak terduga.
DBD adalah penyakit yang berbasis lingkungan, DBD datang dari lingkungan yang tidak bersih dan banyak sampah berserakan dan dapat menampung air.
“DBD adalah penyakit berbasis lingkungan, oleh sebab itu kebersihan lingkungan harus selalu diperhatikan,” tambahnya.
Untuk pertumbuhan jentik nyamuk sendiri, ia dapat hidup di tempat-tempat yang tergenang air, seperti kaleng-kaleng bekas, botol plastik, maupun tempat yang tidak terduga seperti penampungan air di belakang lemari es, ataupun dispenser.
Dari jentik hingga dewasa, nyamuk membutuhkan tujuh hari, jadi sangat penting untuk masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Andang juga mengatakan, pencegahan dan penanganan DBD tidak hanya dilakukan oleh instansi terkait saja namun dari masyarakat juga. (Ant)