Sekdaprov Buka Rakorda SEP Provinsi Gorontalo Tahun 2024

Pemukulan alat musik Polopalo sebagai pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Survei Ekonomi Pertanian (SEP) Provinsi Gorontalo tahun 2024, yang berlangsung di Ballroom Hotel Aston, Kota Gorontalo, pada Selasa (22/10/2024), oleh Sekdaprov Gorontalo Sofian Ibrahim, Kepala BPS Gorontalo, dan pimpinan OPD terkait lainnya. (Foto – Fadil Diskominfotik)

Kota Gorontalo, Kominfotik- Sekertaris Daerah Provinsi, Sofian Ibrahim, membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Survei Ekonomi Pertanian (SEP) Provinsi Gorontalo tahun 2024, yang berlangsung di Ballroom Hotel Aston, Kota Gorontalo, pada Selasa (22/10/2024). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari Sensus Pertanian yang telah dilaksanakan di tahun 2023 kemarin.

Pada sambutannya Sofian mengatakan, sektor pertanian merupakan potensi terbesar yang dimiliki Gorontalo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, menurutnya butuh dukungan dari seluruh elemen, agar ke depannya sektor pertanian dapat terus memberi kontribusi dalam struktur perekonomian daerah ini.

“Cita-cita besar kita untuk mendorong sektor pertanian agar bisa menopang ekonomi daerah ini, tidak akan pernah tercapai tanpa adanya dukungan dan komitmen dari semua elemen. Termasuk di sini, dukungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang berupa data-data yang tepat, sehingga dapat kami jadikan landasan dalam pengambilan kebijakan dalam upaya mencapai cita-cita besar tersebut,” ujar Sofian.

Di tempat yang sama, Kepala BPS Gorontalo Mukhamad Mukhanif menyepakati pernyataan tersebut. Ia menjelaskan data pertanian menjadi data yang sangat strategis bagi Pemprov, karena 36 persen perekonomian di daerah ini ditopang oleh sektor pertanian.

“Ketersediaan data-data ekonomi pertanian yang akurat dan berkualitas, nantinya dapat digunakan oleh Pemprov Gorontalo sebagai acuan dalam merencanakan maupun merumuskan kebijakan untuk pembangunan daerah ini. Inilah yang menjadi tujuan dari diadakannya sensus pertanian di tahun 2023 kemarin dan dilanjutkan dengan SEP pada tahun 2024 ini,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa data-data yang diperoleh pada sensus pertanian 2023 itu belum bisa dijamin kelengkapannya. Olehnya, pada tahun 2024 BPS mengadakan survei lanjutan berupa SEP guna mendapatkan informasi yang lebih lengkap lagi terkait karakteristik usaha pertanian, kemudian melalui Rakorda ini data-data yang telah kami peroleh akan diperkuat oleh konfirmasi dari teman-teman yang ada di OPD terkait.

“Melalui SEP pada tahun 2024 ini kami mendapatkan lebih lanjut informasi terkait profil usaha pertanian masyarakat, berapa pendapatan mereka, pengeluaran yang mereka gunakan, investasi atau asuransi yang dimiliki, pemasaran yang digunakan, serta penggunaan teknologi. Sehingga, data-data yang kemarin dari Sensus Pertanian 2023 kita hanya punya sampel, setelah dilakukan SEP kita punya data yang lebih lengkap,” imbuhnya.

Rangkaian SEP 2024 ini telah dimulai dengan pendataan di lapangan pada 1 Juni 2024 lalu dan akan diakhiri dengan tahapan publikasi pada Desember mendatang. Jumlah sampel yang didata pada SEP ini adalah dari Unit Pertanian Perorangan (UTP) sebanyak 2.780 unit, Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB) 30 unit, dan Usaha Pertanian Lainnya sejumlah 27 unit.

Pewarta : Sella

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI