Pejabat Administrator Didorong Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Gorontalo

Pj. Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin saat memberikan sambutan pada kegiatan Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV, yang berlangsung di Aula BPSDM provinsi, Kamis (3/10/2024). (Foto: Nova – Kominfotik)

BONE BOLANGO, Kominfotik – Pejabat administrator didorong untuk mampu mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Gorontalo. Hal ini disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Rudy Salahuddin saat memberikan sambutan, pada kegiatan Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV, yang berlangsung di Aula BPSDM provinsi, Kamis (3/10/2024).

“Kita semua membutuhkan pemimpin yang mampu mendorong kinerja antar sektor dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh peserta pelatihan pada hari ini agar dapat berperan aktif untuk mewujudkan Gorontalo yang berdaya saing, melalui inovasi, kolaborasi dan kerja keras bersama,” ujar Rudy.

Selain itu, Rudy juga berpesan agar pelatihan ini dapat dimanfaatkan oleh para peserta untuk memperdalam pemahaman terkait kepemimpinan dan memperluas wawasan. Ia juga meminta agar kompetensi teknis dan manajerial yang dibutuhkan dalam menyukseskan program pembangunan daerah turut dipelajari dengan serius.

Pj. Gubernur Rudy (kiri) menyematkan tanda pengenal kepada perwakilan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV. (Foto: Nova – Kominfotik)

“Teman-teman yang ikut pelatihan nanti belajar betul-betul ke widyaiswara yang dihadirkan, karena ini adalah kesempatan emas yang bisa digunakan untuk belajar bagaimana mereka berkreasi dan mengasah kreativitasnya. Belajar kompetensi digital juga harus dilatih, karena itu penting di zaman sekarang,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Budiyanto Sidiki menyebut pelatihan ini bertujuan untuk memenuhi standar kompetensi manajerial dan mengembangkan kompetensi kepemimpinan para pejabat administrator. Hal ini, menurutnya untuk bisa menjamin terlaksananya akuntabilitas jabatan.

“Akuntabilitas jabatan yang kita maksud di sini adalah kemampuan dalam mengendalikan kegiatan pelaksanaan kinerja organisasi yang sesuai dengan standar operasional prosedur. Standar itu diindakasikan pada kemampuan untuk membangun karakter dan sikap perilaku kepemimpinan yang sesuai dengan pancasila dan nasionalisme, kemudian juga harus dapat mengaktualisasikan kepemimpinan kinerja yang sesuai dengan tugasnya,” jelas Budi.

Diketahui peserta pelatihan ini berjumlah 40 orang, yang terdiri dari Penjabat Administrator 31 orang, Plt Pejabat Administrator tiga orang, pejabat pengawas empat orang, dan pejabat fungsional dua orang. Rangkaian kegiatannya sudah berlangsung sejak 26 Agustus 2024 dimulai dengan Massive Open Online Course (MOOC) dan E Learning, kemudian direncanakan akan selesai dengan klasikal keduanya pada 28 Desember 2024.

 

Pewarta: Nova

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI