KOTA GORONTALO, Kominfotik – Penjabat (Pj) Gubernur Rudy Salahuddin terus mendukung hadirnya pendidikan vokasi di Provinsi Gorontalo. Di mana pola pembelajarannya berorientasi pada penerapan ilmu yang menghasilkan lulusan berkompeten dan terampil dalam bekerja. Hal tersebut menurutnya yang diperlukan untuk menghasilkan SDM berkualitas sejak duduk di bangku sekolah.
“Saya melihat pendidikan vokasi di Gorontalo masih menjadi nomor dua, atau orang lebih melirik SMA sebagai sekolah favorit. Padahal kalau di negara-negara lain, vokasi itu atau setara dengan Politeknik masih menjadi nomor satunya. Nah di Gorontalo harusnya memilih SMK karena itu sekolah kejuruan,” ujar Rudy saat memberikan sambutan pada pembukaan EXPO di SMK Negeri 2 Kota Gorontalo, Rabu, (28/8/2024).
Ditambahkan Rudy, Jika pada pendidikan akademik menekankan ilmu pengetahuan, sekolah vokasi menekankan pembelajaran yang terstruktur dan keahlian yang lebih driven atau terarah. Ia berharap anak muda di Gorontalo harusnya lebih memilih melanjutkan ke jenjang SMK daripada SMA. Bukan persoalan mana sekolah terbaik, tapi mencari sekolah yang bisa mencetak lulusan siap bekerja sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.
“Alhamdulillah kalau di SMK Negeri 2 ini sudah mau dibentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), ini sangat baik. Karena hasil daripada praktik atau buah tangan para siswa itu bisa disosialisasikan melalui BLUD, bisa menjual, bisa dikenal dan lain sebagainya. Intinya kreativitas, sehingga ada hal yang baru yang bisa dilahirkan,” tutur Rudy.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kota Gorontalo Jakub A. Gue menyebut, kegiatan Expo ini merupakan pengembangan dari proses pembelajaran yang berbasis proyek, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk praktek-praktek yang dipamerkan kepada pengunjung expo.
Pameran yang ditampilkan berupa keahlian siswa sesuai dengan kejuruan, mulai dari bidang pariwisata dengan program keahlian perhotelan, kecantikan, dan tata boga atau kuliner. Ada juga industri kreatif yang diisi desain komunikasi visual dan tata busana. Serta pengolahan hasil pertanian.