Kota Gorontalo, Kominfotik- Semua Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perempuan Tingkat Provinsi Gorontalo mengenakan hijab saat dikukuhkan oleh Penjabat Gubernur Rudy Salahuddin, Kamis (15/8/2024). Pengukuhan pakibraka yang digelar di gedung Bele Li Mbui itu terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 12 orang perempuan.
Dua belas paskibraka perempuan itu terlihat cantik dengan hijab yang menutupi rambut. Untuk memberi ruang gerak yang lebih fleksibel, mereka menggunakan rok pendek dengan kaos kaki yang panjang hingga menutup aurat.
Kepala Kesbangpol Provinsi Gorontalo Imran Bali mengatakan, pihak pemerintah provinsi sejak awal mewajibkan paskibraka perempuan muslim yang mengenakan hijab tetap dengan hijabnya. Tidak ada larangan untuk itu.
“Tidak ada larangan atau aturan membuka jilbab bagi paskibraka perempuan. Bisa dan wajib berhijab kalau memang sejak awal yang bersangkutan berhijab,” kata Imran.
Sementara itu di tempat yang sama paskibraka perempuan Nasywa Arvila Lahay mengaku dari awal menjadi calon paskibraka tidak pernah mendapatkan perintah dari panitia untuk melepas hijab. Sebagai perempuan yang sedari kecil menggunakan hijab, siswi MAN 1 Kota Gorontalo ini sangat bersyukur diberi kesempatan untuk tetap berhijab menjadi petugas pengibar bendera di tingkat provinsi.
“Saya pribadi merasa jauh lebih baik pakai hijab, nyaman, walau latihan berhari – hari. Teman – teman lain juga demikian. Saat mendengar isu- isu bahwa paskibraka harus membuka hijabnya, kami kecewa. Kami sangat bersyukur di Provinsi Gorontalo tidak ada aturan itu, yang perempuan tetap berhijab,” tuturnya.
Upacara pengukuhan diawali dengan prosesi mengheningkan cipta dan pernyataan ikrar calon pengibar bendera pusaka. Kemudian pernyataan pengukuhan oleh pembina upacara. Dilanjutkan dengan mencium bendera Merah Putih oleh seluruh paskibraka. Terakhir adalah pemasangan kendit secara simbolis oleh penjagub.
Pewarta: Echin
Editor: Isam