Masa Tanggap Darurat Longsor Tambang Tulabolo Berakhir

Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, menjelaskan masa tanggap darurat pencarian korban longsor yang akan berakhir pada rapat Forkopimda di Posko SAR di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (12/7/2024). (Foto : Rian)

BONE BOLANGO, Kominfotik – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menyatakan masa tanggap darurat untuk pencarian korban tanah longsor di kawasan pertambangan rakyat di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, akan berakhir pada Sabtu, 13 Juli 2024. Hal itu diungkapkan Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, pada rapat forum koordinasi pimpinan daerah di posko SAR Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (12/7/2024).

“Kami sepakat dengan penyampaian Direktur Operasi Basarnas bahwa masa tanggap darurat dihentikan besok dan akan dibuka kembali apabila ada harapan untuk pencarian berikutnya. Kami menyadari akan ada ketidakpuasan dari para keluarga korban yang belum ditemukan, tetapi proses pencarian sudah tidak efektif lagi,” ungkap Merlan.

Berdasarkan Standar Operasional Prosedur Basarnas, masa tanggap darurat untuk pencarian korban hanya berlangsung selama tujuh hari. Selain itu, tidak diperpanjangnya masa tanggap darurat didasarkan pada berbagai pertimbangan teknis di lapangan. Jarak lokasi kejadian yang jauh dengan medan berat menyulitkan tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban.

“Operasi ini hanya dilakukan selama tujuh hari karena tidak efektif lagi, sudah tidak ada tanda-tanda korban untuk ditemukan. Namun demikian, apabila ada perkembangan atau misalnya ada temuan korban, tim Basarnas kita turunkan kembali,” jelas Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Edy Prakoso.

Hingga hari keenam proses pencarian korban tanah longsor, terhitung yang meninggal dunia sebanyak 26 orang. 280 orang lainnya telah berhasil diselamatkan dan 19 orang masih dalam proses pencarian.

Pewarta : Rian

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI