SEMARANG, Diskominfotik – Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo belajar pemanfaatan Command Center di pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2023). Kunjungan dilakukan di sela-sela menghadiri Seminar Pengelolaan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik yang digelar pemkot, kamis kemarin.
Rifli ingin belajar bagaimana Situation Room dikelola untuk melayani kebutuhan warga. Hal itu dinilai penting untuk mencari referensi standar layanan yang tepat, mengingat Pemprov Gorontalo juga sudah selesai membangun fasilitas Command Center.
“Kemarin kadis Kominfo se Indonesia diundang Pemprov Jateng untuk mengikuti seminar pemanfaatan kecerdasan buatan untuk penguatan SPBE. Nah hari ini kami sengaja datang ke Pemkot Semarang untuk belajar bagaimana Situation Room dikelola dan dikembangkan,” buka Rifli saat diwawancara usai peninjauan.
Pada kunjungan tersebut, Rifli yang datang ditemani dua orang staf diterima oleh Kepala Bidang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Arif Budiman. Pusat komando yang berdekatan dengan ruangan Wali Kota Semarang itu menjadi potret bagaimana pengelolaan kota cerdas atau smart city.
“Kami dijelaskan bagaimana Situation Room ini bekerja. Misalnya ada kendaraan yang parkir liar maka akan terpantau. Operator yang akan menghubungi dinas terkait untuk melakukan penindakan di lapangan. Begitu juga untuk daerah daerah rawan bencana,” jelas Rifli.
Selain belajar pengelolaan Situation Room, rombongan diajak berkunjung ke Data Center Pemkot Semarang. Data Center itu mampu mengelola lebar pita (bandwidth) sampai ke tingkat RT/RW masing masing 10 mega bit. Ada juga panel khusus untuk memonitor penggunaan internet di setiap OPD.
Rifli berharap studi tiru ini bisa menambah pengetahuan untuk mencari model yang tepat pengembangan Command Center dan Data Center di Gorontalo. Integrasi layanan dengan semua OPD, kapasitas lebar pita internet, penyediaan beragam kanal aduan serta peningkatan kualitas SDM operator menjadi catatan penting hari itu.
Pewarta: Isam