Dikbudpora Lirik Anak Milenial Lestarikan Adat Budaya Gorontalo

Sebanyak 168 orang peserta yang merupakan siswa-siswi SMA/SMK se- Provinsi Gorontalo mengikuti bimtek Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Gorontalo, Rabu (27/3/2019) di hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Anak-anak ini nantinya akan diberikan materi tentang adat budaya bertutur yaitu Tanggomo, Miraji, Dikili, Mohungguli. (foto : Wita – Dikbudpora)

Kota Gorontalo, Humas – Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo mulai melirik anak-anak milenial atau generasi muda untuk melestarikan adat budaya Gorontalo. Ini dilakukan dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek)  Pelestarian dan  Aktualisasi Adat Budaya Gorontalo selama 3 hari bagi siswa-siswi SMA/SMK se-Provinsi Gorontalo.

Plt.Kepala Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Ramlah Habibie, saat membuka kegiatan bimtek Pelestarian dan  Aktualisasi Adat Budaya Gorontalo, Rabu (27/3/2019) di hotel Grand Q, Kota Gorontalo, mengatakan, potensi adat dan budaya suatu daerah wajib dikembangkan dan dilestarikan sebagai warisan leluhur, dan kita perlu memberikan pemahaman kepada para siswa-siswi untuk melestarikan adat budaya khususnya adat  budaya Gorontalo.

“Gorontalo memiliki aneka ragam warisan budaya, diantaranya  sastra lisan daerah seperti Miraji, Tanggomo, Dikili dan Mohungguli. Ini merupakan sebuah tradisi tutur yang perlu dilestarikan,” jelas Ramlah.

Sastra lisan, kata Ramlah, adalah bagian dari aktifitas upacara adat yang berkaitan erat dengan sistem religi dan merupakan salah satu wujud kebudayaan yang paling sulit dirubah.

Ramlah berharap materi bimtek yang diberikan mampu memberikan penguatan pemahaman akan akar budaya,  sehingga anak anak lebih mengenal secara mendalam dan bisa mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari hari dan menjadi pewaris penutur–penutur  sastra yang berkualitas.

Sementara itu Kabid Kebudayaan, Azhar Baruadi, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan adat budaya Gorontalo, sekaligus sebagai wadah aktualisasi adat budaya daerah Gorontalo.

“Kami berharap dari bimtek ini akan ada pemahaman pentingnya untuk melestarikan adat budaya Gorontalo oleh generasi muda serta tercipta generasi penerus yang bisa mempertahankan adat budaya daerah Gorontalo,” tutur Azhar.

Bimtek dilaksanakan dari tanggal 27-30 maret 2019 dan diikuti 168 orang peserta yang merupakan siswa-siswi SMA/SMK se- Provinsi Gorontalo. Narasumber berasal dari unsur akademisi, unsur tokoh adat dan budaya serta unsur praktisi yang akan memberi materi diantaranya tentang hakikat dan struktur Tanggomo, Miraji, Dikili, dan Mohungguli serta simulasi dan praktek keempat ada budaya bertutur tersebut.

Pewarta : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI