Gubernur Gorontalo Cemaskan Berkurangnya Pekerja Sektor Pertanian

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri) saat menggelar dialog dengan perwakilan petani dan nelayan se Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango bertempat di Aula Badan Diklat, Kec. Tilongkabila, Kab. Bone Bolango, Minggu (2/12/2018). Gubernur Rusli mencemaskan tentang semakin kurangnya minat generasi milenial untuk bertani serta semakin berkurangnya lahan pertanian warga. (Foto: Valen-Humas).

BONE BOLANGO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan kecemasannya terkait dengan eksistensi para pekerja di sektor pertanian. Menurutnya, sektor ini semakin minim regenerasi khususnya bagi kaum muda milenial.

“Sudah banyak anak muda sekarang tidak lagi mau terjun ke sawah. Beda dengan kondisi kita dulu yang pulang sekolah membantu orang tua di sawah. Nggak usah jauh-jauh, anak saya saja disuruh turun ke sawah sudah nggak mau,” terang Rusli saat menggelar dialog dengan perwakilan petani dan nelayan se Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango yang digelar di Aula kantor Badan Diklat, Kab. Bone Bolango, Minggu (2/12/2018).

Selain karena upah bekerja pertanian yang rendah, masyarakat cenderung memilih untuk urbanisasi ke kota dan bekerja di sektor formal. Terlebih bagi generasi milenial yang lebih memilih bekerja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

“Di Jawa pun begitu, di Bekasi, Karawang, Subang dll. Masyarakatnya lebih memilih urbanisasi untuk bekerja di pabrik karena upahnya lebih menjanjikan,” sambungnya.

Untuk mencegah berkurangnya pekerja di sektor pertanian, Rusli menyebut perlu adanya mekanisasi sektor unggulan di Provinsi Gorontalo itu. Kehadiran alat mesin pertanian (alsintan) diharapkan dapat mengganti peran manusia mulai dari penanaman, pemupukan dan saat panen.

Selain itu, masalah berkurangnya lahan pertanian juga menjadi salah satu masalah jangka panjang. Pemerintah kabupaten/kota diharapkan tetap konsisten terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar lahan pertanian tidak beralih fungsi menjadi pemukiman dan perkantoran.

“Makanya sejak awal kami mendorong pembangunan Bendungan Randangan di Kabupaten Pohuwato yang bisa mencetak 9000 hektar sawah baru. Alhamdulillah saat ini sudah ada 2000 hektar yang sudah jadi, sisanya masih dalam proses pembebasan lahan,” terang mantan Bupati Gorontalo Utara itu.

Percetakan sawah baru nantinya akan diberikan kepada petani di kabupaten/kota untuk dimiliki dan digarap. Terlebih bagi mereka yang lahannya sudah dialihfungsikan. Teknis pemilikan dan penggarapan lahan masih akan didata dan dibahas lebih lanjut.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI