Gubernur Gorontalo Dukung Konservasi Alam Burung Indonesia

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mencicipi kripik pisang produk warga Kabupaten Pohuwato usai mengresmikan Kantor Burung Indonesia di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Kamis (8/11/2018). Berbagai produk olahan alam tersebut merupakan hasil pendampingan dan pembinaan organisasi nirlaba Burung Indonesia terhadap warga yang berada di kawasan hutan sebagai upaya konservasi alam dan pelestarian burung. (Foto: Salman-Humas).

KABUPATEN POHUWATO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendukung upaya pelestarian alam yang digerakkan oleh organisasi nirlaba Burung Indonesia di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Dukungan tersebut disampaikan Rusli saat meresmikan kantor Pusat Pengembangan Ekonomi dan Pelestarian Terpadu Bentang Alam Popayato-Paguat yang berlokasi di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Kamis (8/11/2018).

Pengresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan menandatanganan prasasti oleh Gubernur Gorontalo H. Rusli Habibie bersama ibu Idah Syahidah, Bupati Pohuwato H. Syarif Mbuinga. Ketua Dewan Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia Ani Mardistuti dan Direktur Eksekutif Burung Indonesia Dian Agista turut menyaksikan pengresmian tersebut.

“Kegiatan pelestarian burung saya harapkan tidak berhenti sampai di sini (pengresmian kantor). Harus ada kegiatan-kegiatan positif dan konkrit. Kami dari pemerintah provinsi sangat mendukung,” tegas Rusli.

Rusli menilai upaya konservasi alam dengan pola pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sangat tepat. Sebab masalah alam dan satwa burung tidak terlepas dari kondisi masyarakat di sekitar yang cenderung merambah hutan untuk aktivitas pertanian dan perkebunan.

“Makanya saya bilang untuk pelestarian burung bukan hanya burungnya saja, tapi juga hutannya termasuk masyarakat yang ada di sekitarnya. Burung menghilang karena hutannya rusak, hutan rusak ya karena masyarakat,”  imbuhnya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kemeja kuning) dan Bupati Pohuwato Syarief Mbuinga (tiga kiri) saat menandatangani prasasti pengresmian kantor Pusat Pengembangan Ekonomi dan Pelestarian Terpadu Bentang Alam Popayato-Paguat, di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Rabu (8/11/2018). Kantor milik Burung Indonesia ini diharapkan menjadi pusat pengembangan program peningkatan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan untuk konservasi alam dan pelestarian burung. (Foto: Salman-Humas).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Burung Indonesia Dian Agista menjelaskan bahwa program Burung Indonesia di Provinsi Gorontalo sudah berlangsung sejak tahun 2009. Selain mendata dan melindungi jenis burung di kawasan Wallacea (Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara), program ini berdiri untuk mendorong ekonomi produktif masyarakat desa di sekitar lokasi program.

Program ini juga diarahkan mendukung aktivitas belajar masyarakat melalui Agriculture Learning Centre, menjadi pusat produk hasil olahan masyarakat, dan mendorong upaya pelestarian burung dan habitatnya.

“Sejak tahun 2014 kami mulai banyak mendampingi desa-desa di sekitar kawasan hutan di Pohuwato dengan suatu pendekatan Konservasi Pelestarian Alam Desa (KPAD). Ada 6 desa yang kami dampingi. Penguatan ekonomi masyarakat menjadi kunci pelestarian lingkungan,” jelas Agista.

Melalui kantor yang disebut Belle Maleo (Rumah Maleo), Burung Indonesia Program Gorontalo mengembangkan program percontohan peningkatan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan seperti rumah produksi pakan ternak, minyak kelapa, pupuk nitrogen, pemanfaatan energi terbarukan melalui instalasi panel surya dan pengolahan sampah (plastik).

Ada pula bengkel alat-alat pertanian dan kegiatan terpadu lainnya. Di samping itu, masyarakat di sekitar Kecamatan Marisa memanfaatkan B’Maleo sebagai lokasi belajar pengolahan hasil pertanian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti kakao, keripik, gula semut, madu, serbuk jahe merah, dan lainnya.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI