Pemprov Gorontalo Kembali Serahkan Bantuan Untuk Korban Bencana Palu 

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada salah seorang perwakilan pengungsi korban bencana Palu, di Desa Isimu Selatan, Sabtu (2/11/2018). Tercatat masih ada sekitar 890 KK atau 3421 jiwa pengungsi bencana Palu asal Gorontalo yang masih berada di Gorontalo. (foto : Andika – Humas )

KABUPATEN GORONTALO, HUMAS – Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali menyerahkan bantuan kepada sejumlah korban bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggal asal Gorontalo.

Bantuan yang diserahkan berupa 36 paket sembako untuk  36 KK di Desa Isimu Selatan dan 20 paket sembako untuk 20 KK di Kelurahan Hutuo. Satu paket sembako terdiri dari  10 kg beras,  1 karton air mineral, 10 bungkus mie instant,  peralatan mandi,  pampers dan susu bayi bagi yang memiliki anak balita.

Bantuan tersebut diserahkan langsung Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, di dua lokasi yaitu di Desa Isimu Selatan dan di Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, Sabtu (3/11/2018).

Gubernur dalam sambutannya mengatakan, telah membahas bersama pihak pihak terkait tentang nasib para pengungsi, masyarakat Palu yang sementara mengungsi ke Gorontalo karena bencana.

“ Yang didiskusikan adalah bagaimana nasib mereka, apakah memang betul betul sudah mau ingin tinggal dan berusaha di Gorontalo atau masih berkeinginan kembali ke Palu, Sigi dan Donggala,” jelas Rusli.

Rusli juga ingin memastikan kepada para pengungsi jika mereka ingin kembali ke Palu, apakah di Palu sudah tersedia rumah tinggal bagi masyarakat yang rumahnya tidak bisa digunakan lagi. Apalagi di Palu masih masa transisi.  Ini menjadi hal yang sangat dipikirkan dan sementara dicarikan solusi oleh Pemprov Gorontalo.

“Ini yang ingin kami carikan solusinya, karena kami juga sangat terbatas anggarannya, ketika setiap minggu akan memberikan bantuan bahan-bahan,’ ungkap Rusli.

Pemprov Gorontalo juga telah menawarkan kepada korban yang statusnya ASN untuk pindah ke Provinsi Gorontalo dengan sejumlah syarat dan ketentuan. Tiga hal yang menjadi syarat utama bagi para ASN Sulawesi Tengah asal Gorontalo yang ingin pindah ke Gorontalo yaitu rumahnya sudah tidak bisa digunakan lagi (betul betul hancur), ASN golongan sangat rendah, dan harus ada ijin dari pemkab atau Pemprov Sulteng.

“Ini upaya upaya kami untuk mengurangi duka, mengurangi derita yang terkena bencana,” pungkas Rusli .

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri) berbincang bincang dengan para pengungsi korban bencana gempa dan tsunami Palu seusai menyerahkan bantuan di Desa Isimu Selatan, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (3/11/2018). Pada kesempatan tersebut, diserahkan bantuan 36 paket sembako yang merupakan bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. (foto : Valen – Humas)

Dalam kesempatan tersebut, Rusli juga menyerahkan insentif kepada 59 orang personil Tagana yang telah bertugas membantu korban bencana di Palu. Setiap personil Tagana mendapatkan Rp800 ribu dengan jumlah total insentif sebesar Rp47 juta 600 ribu.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Risjon Sunge menjelaskan, sejumlah 890 KK atau 3421 jiwa pengungsi bencana Palu asal Gorontalo masih berada di Gorontalo. Uraiannya yaitu di Kota Gorontalo terdapat 554 KK atau 1937 jiwa, di Bone Bolango 216 KK atau 864 jiwa dan Kabupaten Gorontalo 120 KK atau 620 jiwa.

Setiap minggu kata Risjon, Pemprov Gorontalo melalui Dinas Sosial memberikan bantuan berupa beras, pakaian, susu, makanan ringan, dan lain sebagainya.

Pewarta : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI