Gubernur Gorontalo Buka Festival Karawo 2018

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (tengah) didampingi istri Idah Syahidah membuka secara resmi Festival Karawo 2018 yang berlangsung di depan Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu (20/10/2018). Pembukaan Festival Karawo 2018 ditandai dengan pemukulan alat musik polo palo. (Foto: Salman-Humas).

KOTA GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie membuka gelaran Festival Karawo 2018 yang berlangsung di depan Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu (20/10/2018). Pembukaan festival kain khas Gorontalo itu ditandai dengan pemukulan polo palo, alat musik tradisional Gorontalo.

Acara yang masuk Top 100 Even Parwisata Nasional itu sedianya digelar tanggal 6 Oktober kemarin, namun ditunda karena bencana di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

Gubernur Rusli berharap pelaksanaan Festival Karawo yang ke delapan kalinya digelar ini dapat terus mempromosikan kain sulaman khas Gorontalo ditingkat lokal, nasional bahkan internasional. Sebab, jauh sebelum Provinsi Gorontalo berdiri, kain karawo lebih dikenal orang sebagai kain khas asal Provinsi Sulawesi Utara yang lazim disebut “kain karawang”.

“Kalau dulu orang kenal (kain) karawang hanya ada di Manado. Bahkan diklaim kain karawo ini punya Sulawesi Utara. Setelah kita jadi provinsi sendiri, maka klaim kain karawo dan upia karanji menjadi milik Gorontalo,” jelas Rusli dalam sambutannya.

Rusli juga menilai festival karawo setiap tahun terus menunjukkan kemajuan. Terutama dengan lahirnya desainer-desainer baru, motif serta pesanan dari luar Gorontalo sudah semakin banyak. Bahkan telah mengikuti sejumlah kontes fashion di New York Amerika Serikat dan Paris Perancis.

Terkait dengan pelaksanaan Festival Karawo, Gubernur Rusli meminta agar diintegrasikan dengan acara parwisata lain yang saling mendukung satu sama lain. Seperti Festival Saronde dan Festival Danau Limboto yang juga dilaksanakan setiap tahun.

“Saran dari saya pelaksanaan Festival Karawo ini harus menyatu dengan festival lainnya di kabupaten/kota sehingga wisatawan punya banyak pilihan destinasi. Juga waktunya dimajukan di bulan Juli atau Agustus, sebab selama ini Festival Karawo digelar di musim penghujan,” pintanya.

Festival Karawo 2018 diisi dengan karnaval dari perwakilan berbagai instansi serta pemerintah daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Karnaval yang mengambil tema kerajaan nusantara itu mengambil garis start di depan rumah jabatan gubernur dan finish di eks kantor BI Perwakilan Gorontalo.

Festival Karawo juga diisi dengan fashion show karawo dari sejumlah desainer dan pengrajin lokal. Ada juga lomba mengiris dan mencabut serat kain, yang merupakan bagian tersulit dari proses menyulam karawo.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI