SDM Pariwisata Harus Miliki Sertifikat Kompetensi

Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie (berdiri) dan I Gusti Ngurah Putra, Staf Ahli Menteri Pariwisata RI (kedua kanan) menjadi nara sumber pada kegiatan pelatihan kompetensi pemandu wisata dan homestay, di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Selasa (16/10/2018). (foto : Andika – Humas)

Kota Gorontalo, Humas  – Sumber daya manusia (SDM) pariwisata harus memiliki sertifikat kompetensi. Hal itu dikatakan I Gusti Ngurah Putra, Staf Ahli Menteri Pariwisata RI ketika dimintai tanggapannya tentang peningkatan sdm pariwisata di Provinsi Gorontalo, dalam kegiatan pelatihan kompetensi pemandu wisata dan homestay, di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Selasa (16/10/2018)

“Jika berbicara sdm pariwisata, sesuai dengan peraturan menteri, setiap sdm pariwisata harus memiliki sertifikat kompetensi, itu kata kuncinya,” jelas Ngurah Putra yang merupakan salah satu nara sumber pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.

Ngurah Putra memberikan alasan jika sertifikasi ini diperlukan untuk memberikan pelayanan minimal yang sama di republik ini, dimanapun dia berada.

Staf ahli menteri ini juga menyebutkan, bahwa komitmen untuk memajukan pariwisata bukan hanya dari ukuran anggaran tapi juga dari kompetensi yang mengurus anggaran itu.

“ Untuk memajukan pariwisata tidak hanya diukur dari anggaran yang disiapkan, yang tidak kalah pentingnya adalah aparatur yang ditugaskan untuk mengelola itu harus orang yang mempunyai kompetensi dibidangnya,” tegas Ngurah Putra

Saat ini Kementerian Pariwisata sendiri memiliki program pengembangan dan pembinaan sdm secara keseluruhan di sektor pariwisata, baik melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal.

“Tentunya target kita, dengan memberikan sosialisasi tentang pengembangan sdm ini, diharapkan teman teman di Gorontalo, baik itu aparaturnya maupun industrinya, bisa memprioritaskan program ini, sertifikasi sdm nya,” urai Ngurah Putra.

Ditanya tentang daya tarik Gorontalo, Gusti menyebutkan bahwa Gorontalo sangat menarik, namun masih perlu meningkatkan sdm pariwisatanya khususnya untuk para pemandu wisata dan homestay.

“Jangan lupa, pariwisata itu adalah pengalaman. Pengalaman berbaur dengan masyarakat setempat, dengan tuan rumah, itulah nilainya yang tidak bisa diukur dengan uang,” pungkas Gusti.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Nancy Lahay, menjelaskan, pelatihan yang diadakan oleh instansinya ini ditujukan untuk memberikan kesadaran dan motivasi kepada masyarakat sekitar destinasi tentang kepariwisataan Indonesia. Selain itu juga meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan serta sikap  dalam memberikan layanan homestay di desa wisata kepada wisatawan.

Nancy mengakui perlu bantuan dari para para pelaku industri pariwisata membantu mempromosikan pariwisata Gorontalo. Pelaku pariwisata yang dimaksud seperti travel, tour guide, dan ASITA.

“ Saya minta mereka itu membantu kita di dalam hal terutama mempromosikan, apalagi ada Genpi. Jadi mereka yang akan membantu kita mempromosikan, apakah lewat medsos, lewat paket-paket wisatanya mereka, “ kata Nancy.

Peserta dalam pelatihan tersebut berjumlah 250 orang, yang terdiri dari perwakilan Bapppeda Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo, perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo, para pengelolah homestay setiap destinasi, NOU/UTI Gorontalo, GEMPI Gorontalo, GTG Gorontalo, HPI Gorontalo Pramuka Saka Pariwisata, SMA / SMK jurusan Pariwisata se Provinsi Gorontalo.

Pewarta : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI