KPA Gorontalo Manfaatkan Media Radio Sosialisasikan Bahaya HIV / AIDS

Ketua Tim Asistensi KPA Provinsi Gorontalo Idah Syahidah (jilbab hitam) di dampingi Sekretaris KPA Gorontalo saat melakukan Dialog Interaktif melalui frekuensi Pro I Radio Republik Indonesia (RRI) Gorontalo, Jumat, (7/9/2018). Dialog tersebut mengambil thema “Cara Penanganan HIV/Aids” di provinsi Gorontalo . (Foto : Andika-Humas)

KOTA GORONTALO, Humas – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo terus menseriusi penanggulangan HIV / Aids pada kalangan remaja di Gorontalo. Tidak hanya dengan melakukan sosialisasi HIV / AIDS di seluruh Sekolah Sekolah Menengah se Gorontalo, kali ini KPA Gorontalo yang di pimpin langsung oleh Ketua Tim Asistensi KPA Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, memanfaatkan media radio untuk mensosialisasikan bahaya HIV / Aids kepada seluruh masayarakat yang ada di Provinsi Gorontalo.

Dialog yang mengambil thema “Cara Penanganan HIV/Aids” ini disiarkan langsung melalui frekuensi Pro I  Radio Republik Indonesia (RRI) Gorontalo, Jumat, (7/9/2018).  Dalam dialog tersebut, Idah mengungkapkan sosialsiasi ini perlu terus dilakukan, agar penderita HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo bisa ditekan dan tidak akan bertambah lagi

“Sesuai data awal 2018 ini penderita HIV/Aids itu sudah mencapai 400 orang. Tetapi sekarang ini, data yang dikumpulkan KPA menurut perkiraan sudah naik menjadi 1000. Ini data sesuai komunitas Lelaki Suka Lelaki (LSL) yang ada di Provinsi Gorontalo semakin meningkat. Kenapa kita berpatokan dari situ, karena di Gorontalo sendiri penderita HIV/Aids terbanyak berasal dari kaum gay atau LSL,” kata Idah

Inilah kenapa Istri Gubernur Gorontalo meminta semua pihak khususnya media untuk bisa membantu KPA dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang bahayanya penyakit Aids ini. Idah bahkan menekankan kerjasama dengan media ini harus bisa mencapi tujuan dari KPA, dimana penderita HIV / Aids diusahakan tidak akan bisa lagi bertambah.

“Target kita adalah tidak ada penderita baru. Untuk itu berbagai strategi dilakukan dan media massa akan sangat membantu keberhasilan sosialisasi ini,” pintanya

Dialog interaktif yang berlangsung kurang lebih satu jam itu mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat yang bergabung memelalui via telpon. Banyaknya masyarakat yang turut bergabung dalam dialog interaktif tersebut menurut Idah menandakan bahwa masyarakat Gorontalo sudah mulai terusik dengan permasalahan penyakit mematikan ini.

“Sebenarnya ini langkah awal yang bagus, semakin banyak masyarakat bertanya maka semakin banyak yang bisa mereka ketahui utamanya bagaimana cara terhindar dari penyakit ini. Inilah kenapa media seperti radio sangat dibutuhkan dalam penanganan HIV/Aids ini,” tandasnya.

Data dari KPA jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2001-2017 sebanyak 363 penderita dan jumlah kematian AIDS tahun 2001 sampai dengan November 2017 sebanyak 117 penderita. Untuk awal tahun 2018 sendiri, penderita HIV / Aids sebanyak 400 penderita dan pertengahan bulan ini data masih terus dikumpulkan.

Pewarta : Echin

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI