Gubernur Gorontalo Bernostalgia di SMK Tridharma

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memberikan sambutan saat silaturahmi dengan keluar besar SMK Tridharma, Kota Gorontalo, Kamis (6/9/2018). SMK Tridharma dulu berstatus sebagai SMA dan menjadi tempat Gubernur Rusli menamatkan pendidikannya di bangku sekolah menengah. (Foto: Salman-Humas).

KOTA GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berkesempatan untuk bernostalgia dengan para guru dan siswa Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Tridharma di Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Kamis (6/9/2018). Pada kegiatan Silaturahmi itu Rusli datang didampingi oleh Ketua TP. PKK Idah Syahidah.

Dulu saat sekolah, Rusli Habibie mengaku termasuk siswa yang bandel. Sifat itu yang membuatnya sempat beberapa kali pindah sekolah di Gorontalo dan Bandung, Jawa Barat. Rusli muda akhirnya memilih untuk belajar dan menamatkan sekolahnya di SMA Tridharma. Ia tidak segan menyebut SMA Tridharma sebagai sekolah yang berjasa mengantarkannya menjadi kepala daerah.

“SMA Tridharma ini memiliki kenangan manis buat saya, karena ijazah yang saya gunakan jadi bupati dan sekarang gubernur itu ijazah dari SMA Tridharma. Walaupun saat itu ijazah yang keluar SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan) tapi ada tulisannya SMA Tridharma,” jelas Rusli.

Sekolah milik yayasan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sejak berdiri tahun 1980-an mengalami pasang surut. Puncaknya di tahun 2016 di mana sekolah berganti status menjadi SMK dengan hanya menyisahkan 9 orang siswa.

SMK Tridharma sekarang membuka dua jurusan yakni Keperawatan dan Kefarmasian. Tercatat sudah ada 120 siswa yang menimba ilmu di sekolah tersebut. Meski begitu, tenaga pengajarnya masih cukup minim dengan rincian 7 orang guru PNS, 3 orang Guru Tidak Tetap (GTT) provinsi dan 8 orang GTT yayasan.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memberikan santunan kepada para pensiunan guru SMA Tridharma, Kamis (6/9/2018). Pada acara silaturahmi tersebut Rusli mengucapkan terima kasih kepada para guru yang pernah mengajar dan mendidiknya dulu sehingga mengantarkannya menjadi seorang kepala daerah. (Foto: Salman-Humas).

“Sekarang kalau pak kepala sekolah bilang masih banyak yang kurang kurang saya siap bantu. Tadi katanya pagarnya masih kayu, kecil itu. Minta komputer, minta fasilitas, kecil. Mumpung saya masih gubernur maka saya wajib memperhatikan sekolah yang sudah membesarkan saya,” imbuhnya diiringi tepuk tangan hadirin.

Pada sesi diskusi, beberapa guru mengeluhkan rendahnya kesejahteraan yang mereka terima. Hal itu berdampak pada kuantitas belajar dan mengajar. Menanggapi hal tersebut, Rusli meminta agar semua GTT yayasan diangkat menjadi GTT pemprov dengan gaji setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP).

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI