Ketua TP-PKK Gorontalo Ingatkan Peran Guru di Era Teknologi Digital

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, saat menjadi narasumber pada Seminar Pendidikan Guru di Era 4.0 yang berlangsung di gedung GPCC, Kota Gorontalo, Senin (27/8/2018). Idah dalam kesempatan tersebut membawahkan materi tentang “Peran Guru Dalam Perlindungan Perempuan dan Anak”. (Foto : Andika – Humas)

KOTA GORONTALO, Humas – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah mengingatkan kembali kepada seluruh tenaga pengajar yang ada di Provinsi Gorontalo tentang bagaimana peran guru di tengah era teknologi digital seperti sekarang ini. Hal ini dikatakan Idah, saat menjadi salah satu narasumber pada Seminar Pendidikan Guru di Era 4.0 yang berlangsung di gedung GPCC, Kota Gorontalo, Senin (27/8/2018).

Idah yang dalam kesempatan tersebut membawakan materi tentang “Peran Guru Dalam Perlindungan Perempuan dan Anak”, menyampaikan dalam di era digital sekarang ini peran guru masih tetap  sama sebagai tenaga pendidik dan pengajar. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, maka guru harus mampu mengikuti perubahan dari apa yang dihasilkan oleh teknologi

“Contohnya sederhana jika dulu murid bertanya segala hal kepada guru, kini mungkin mereka lebih banyak menggunakan smartphone untuk mencari sebuah informasi. Ini yang tadi saya sebut tenaga pengajar harus mampu merubah peran mereka sesuai dengan era teknologi digital ini, jangan sampai peran guru tergantikan oleh kecanggihan handphone sebagai tenaga pendidik,” kata Idah

Idah yang juga sebagai Ketua Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Gorontalo ini menambahkan, sesuai dengan materi yang dibawakan, guru juga harus mampu berperan dalam menekan angka perlakuan kekerasan tehadap anak dan perempuan yang sering terjadi di era globalisasi ini. Istri Gubernur Gorontalo ini bahkan menekankan, jangan sampai guru sendirilah yang justru melakukan tindak kekerasan tersebut

“Seperti yang kita lihat di medsos belakangan ini, itu sungguh perlakuan yang sangat tidak manusiawai dimana ada guru yang menganiyaya muridnya, ataupun anak didik yang menganiyaya gurunya. Indonesia sedang krisis kejadian-kejadian seperti ini, tapi alhamdulillah di Gorontalo tidak ada dan jangan sampai ada. Sebagai guru kita itu diguguh dan ditiru jadi pergunakan kecerdasan kita, jangan sampai ada insiden kasus guru di laporkan ke ranah hukum,” tandasnya.

Seminar yang dihadiri oleh kurang lebih 650 guru se Provinsi Gorontalo ini dibuka langsung oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, Ketua PGRI Provinsi Gorontalo Prov. Ani M. Hasan, Mantan Pejabat Provinsi Gorontalo yang juga sekaligus sebagai Ketua DKGI PGRI Provinsi Gorontalo Weni Liputo serta undangan lainnya.

 

Pewarta : Ecin

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI