Gorontalo Ketambahan Satu Paroki Umat Katolik

Uskup Keuskupan Manado Monsinyur Benedictus Estefanus Rolly Untu (lima kiri) didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (empat kiri) meresmikan Paroki Santo Theodorus Kaaruyan di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Minggu (19/8/2018). Paroki tersebut akan melayani Jemaat Katolik di Kabupaten Boalemo dan Pohuwato. (Foto: Salman-Humas).

KABUPATEN BOALEMO, Humas – Umat Katolik di Provinsi Gorontalo ketambahan satu paroki untuk pelayanan umat katolik yakni Paroki Santo Theodorus Kaaruyan. Paroki yang terletak di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo itu diresmikan oleh Uskup Keuskupan Manado Monsinyur Benedictus Estefanus Rolly Untu, Minggu (19/8/2018).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Bupati Boalemo Darwis Mooridu, Danrem 133/Nani Wartabone Kolonel Czi Arnold Ritiaw serta unsur pemerintah daerah lainnya. Hadir juga Pastor Paroki Santo Kristoforus Gorontalo Pastor Maxi Ignasius Manaeus.

Uskup Rolly pada kesempatan tersebut menyampaikan rasa kagumnya terhadap persatuan dan kerukunan antar umat beragama di Gorontalo. Meski menjadi kaum yang minoritas, namun umat katolik di Gorontalo bisa melaksanakan ibadah dengan baik.

“Tahun lalu saya pernah berkunjung ke Gorontalo dan saya melihat luar biasa kerukunan di sini. Masyarakatnya hidup harmonis antara pemeluk agama. Bahkan saya mendengar bahwa Gorontalo menjadi salah satu daerah teraman di republik ini,” kata Uskup Rolly Untu.

Rolly berharap dengan hadirnya Paroki St. Theodorus Kaaruyan dapat meningkatkan pelayanan kepada umat Katolik. Pelayanan yang dimaksud di antaranya pengurusan buku nikah, pengurusan administrasi kelahiran, kematian dan pembabtisan yang selama ini hanya terpusat di Kota Gorontalo.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie atasnama pemerintah dan masyarakat Gorontalo menyambut baik pengresmian Paroki St. Theodorus Kaaruyan. Gubernur juga menyampaikan rasa syukurnya karena selama ini tidak ada perselisihan dan pertikaian atasnama agama atau suku di Gorontalo.

“Karena apa? Karena kami dalam memberikan pelayanan tidak melihat suku, agama dan ras. Tapi kami melihat sebagai masyarakat di Provinsi Gorontalo. Walaupun ibu bapak, seperti yang pak Uskup sampaikan adalah minoritas atau sangat sedikit, tapi telah memberikan kontribusi yang besar untuk Gorontalo,” terang Rusli.

Gubernur Gorontalo dua periode itu juga meminta agar para pendeta dan seluruh pemuka agama untuk intens mengkampanyekan perang terhadap pemberantasan miras. Konsumsi miras dinilainya sudah cukup memprihatinkan yang berdampak pada tingkat kriminalitas di daerah.

“Kemarin pak Kapolda menyampaikan ke saya bahwa miras menjadi penyumbang tertinggi kriminalitas di Gorontalo. 80% persoalan kamtibmas disebabkan oleh miras. Perkelahian, pembunuhan, perampokan, KDRT dan lainya itu diakibatkan oleh konsumsi miras,” bebernya.

Paroki Theodorus Kaaruyan menjadi paroki kedua yang berada di Gorontalo atau yang ke 65 di Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Paroki yang dipimpin Pastor Jimmy Tumbelaka tersebut melayani umat katolik di Kabupaten Boalemo dan Pohuwato, sedangkan Paroki Santo Kristoforus Gorontalo melayani jemaat di Kota Gorontalo, Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI