JAKARTA, Humas – Pemerintah Provinsi Gorontalo bekerjasama dengan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) telah merampung penyusunan proposal bisnis pengembangan Rumah Sakit dr. Hasri Ainun Habibie. Kepastian itu diperoleh saat Tim Konsultan Bappenas, Tim Pemprov Gorontalo dan Tim dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar rapat di kantor BKPM di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Outline Business Case (OBC) atau Kajian Awal Prastudi Kelayakan senilai 842 Milyar Rupiah siap diajukan kepada calon investor pada acara Market Sounding (MS) yang rencananya akan digelar di Kantor Bapan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Rabu 18 Juli 2018.
“Pada market sounding nanti kami menargetkan ada 100 orang yang akan hadir dari unsur perbankan, perusahaan konstruksi BUMN dan swasta, perusahaan alat kesehatan, konsultan, kementrian dan lembaga serta perwakilan negara-negara sahabat,” kata Yus Harmen perwakilan dari BKPM Jakarta.
Market Sounding menjadi ajang pemaparan profil proyek kepada pihak ketiga. Selain aspek keuangan, spesifikasi proyek serta aspek hukum dan perizinan, MS juga akan menerima masukan dari investor bagaimana skema pembiayaan yang mereka inginkan.
“Jadi MS tidak saja ada pemaparan tentang rencana pembiayaan, tapi juga menjadi wadah untuk menerima masukan terkait dengan skema pembiayaan yang diharapkan oleh para calon investor. Istilahnya, bagaimana dengan selera pasar? Mereka tertarik nggak dan seterusnya,” imbuhnya.
Investasi Pengembangan RS Ainun terdiri dari tiga unsur utama yakni proyek pekerjaan fisik rumah sakit senilai lebih kurang 490,4 Milyar Rupiah, aspek pengadaan alat kesehatan senilai 184,8 Milyar serta biaya lain-lain yakni biaya bunga 66,17 Milyar Rupiah, biaya contigencies 53,37 Milyar Rupiah dan biaya keuangan senilai 10,67 Milyar Rupiah.
RS Ainun Habibie saat ini baru berstatus rumah sakit tipe D yang berlokasi di Jl. Kusno Tongkodu no. 149, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Dengan adanya pengembangan tersebut, RS Ainun diharapkan bisa menjadi rumah sakit tersier tipe B dengan 200 tempat tidur.
RS Ainun direncanakan menjadi rumah sakit unggulan di bidang penyakit ginjal, mata, jantung dan kanker. RS ini juga bakal menjadi rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran UNG yang masih dalam tahap rintisan.
Pewarta: Isam