Perilaku Negatif Penyebab Bertambahnya Penderita AIDS

Ketua Tim Asistensi KPA Provinsi Gorontalo Idah Syahidah saat memberikan sosialisasi Aids bertempat di Aula MAN Insan Cendekia, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (4/4). Istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu menilai Bertambahnya penderita AIDS lebih banyak diakibatkan oleh perilaku negatif yang dilakukan oleh individu. Mulai dari seks bebas, narkoba serta perilaku suka gonta-ganti pasangan. (Foto: Burhan-Humas).

Bertambahnya penderita AIDS lebih banyak diakibatkan oleh perilaku negatif yang dilakukan oleh individu. Mulai dari seks bebas, narkoba (penggunaan jarum suntik), perilaku suka gonta-ganti pasangan hingga perselingkuhan menjadi faktor utama terjangkitnya penyakit AIDS.

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Asistensi Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie saat menjadi narasumber pada Sosialisasi AIDS bertempat di Aula MAN Insan Cendekia, Kecamatan Kabila, Bone Bolango, Rabu (4/4).

“Perilaku negatif ini bisa dilakukan oleh siapa saja, namun yang sangat potensial yakni anak remaja dengan kamatangan emosional yang relatif belum stabil,” kata istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu.

Lebih jauh ketua TP PKK Gorontalo itu mengungkapkan, pergaulan anak remaja zaman sekarang sudah begitu mengkhawatirkan karena majunya teknologi komunikasi dan informasi. Di sisi lain, orang tua menjadi lebih sulit untuk melakukan pengawasan selama 24 jam penuh yang berakibat remaja rentan berbuat hal-hal negatif dan merugikan.

“Remaja cenderung memiliki jiwa yang rapuh dan labil sehingga mereka jarang mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan. Apakah mengarah pada hal yang membahayakan atau tidak? misalnya penggunaan narkoba dan free seks yang bisa menyebabkan penyakit AIDS,” imbuhnya.

Idah mengingatkan bahwa hingga saat ini belum ada obat penyembuh bagi penderita HIV/AIDS. Oleh karena itu mencegah penularan sangat penting dilakukan dengan cara sosialisasi dengan melibatkan peran keluarga dan lingkungan.

Selain menanamkan nilai-nilai agama sejak dini kepada anak-anak, faktor keharmonisan keluarga memiliki peran penting. Keluarga menjadi garda terdepan dalam mendidik, membina dan menjaga anak dan remaja.

Sosialisasi yang mengambil tema “Membangun Kemitraan Dalam Penanggulangan HIV/AIDS” ini diselenggarakan oleh Dharma Wanita Bhayangkari Polres Bone Bolango. Sosialisasi diikuti oleh 120 Dharma wanita Bhayangkari Polres Bonbol, 5 orang polwan serta 30 mahasiswa UNG.

Pewarta: Burhan

Editor: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI