Abaikan PNS, Idah Ajak Mahasiswa Jadi Pengusaha

Ketua LKKS Provinsi Gorontalo Idah Syahidah saat memberikan motivasi kepada mahasiswa pada acara Dialog Kampung Membedah Permasalahan Sosial sekaligus Panen Pepaya California di Kelurahan Bulotadaa, Kota Gorontalo, Sabtu (20/1). Istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu mengajak mahasiswa untuk merubah pola pikir dari pencari kerja menjadi seorang pengusaha.

Ketua lembaga koordinator Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Gorontalo Idah Syahidah mengajak mahasiswa untuk belajar menjadi seorang pengusaha. Menurutnya, di era persaingan saat ini, orientasi kerja mahasiswa tidak lagi mencari kerja tetapi membuka pekerjaan sendiri dengan menjadi pengusaha. Hal tersebut disampaikan istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat memberikan materi pada Dialog Kampung Membedah Permasalahan Sosial sekaligus Panen Pepaya California di Kelurahan Bulotadaa, Kota Gorontalo, Sabtu (20/1).

“Menciptakan lapangan pekerjaan sendiri merupakan solusi paling tepat buat adik-adik mahasiswa yang mungkin saat ini bertanya-tanya kemana dirinya setelah wisuda nanti. Selain kita tidak berharap dan tergantung pada orang lain, menjadi pengusaha memiliki potensi penghasilan yang tak terbatas,” papa Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo itu.

Idah berharap paradigma mahasiswa menjadi seorang PNS ketika lulus kuliah harus sudah ditinggalkan. Mahasiswa dituntuk untuk mampu melihat peluang usaha yang ada di sekitarnya. Usaha yang akan menjadi solusi permasalahan ekonomi dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lain.

Ketua LKKS Provinsi Gorontalo Idah Syahidah memanen pepaya california di Kelurahan Bulotadaa, Kota Gorontalo, Sabtu (20/1). Panen pepaya tersebut diintegrasikan dengan Dialog Kampung Membedah Permasalahan Sosial dengan menghadirkan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

 

“Apakah kalian hanya tertarik menjadi PNS? Lihat di samping kiri dan kanan kalian saat ini pepaya yang ditanam akan dipanen dan ini tentu saja menghasilkan duit yang cukuplah bahkan lebih dari yang kita harapkan. Bercocok tanam seperti ini sebetulnya adalah peluang usaha yang layak kalian tekuni,” imbuhnya.

Idah mengakui menjadi seorang pengusaha bukan tanpa tantangan dan kegagalan. Dua hal yang kerap ditemui oleh para pengusaha muda. Hal itu menurutnya penting untuk menjadi pengalaman untuk mengasah kemampuan menjadi pengusaha sukses.

“Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, keseriusan dan tentu saja kejujuran. Tidak ada kesuksesan yang instan, semua butuh proses,” pungkasnya.

Pewarta : Burhan

Editor : Isam

Foto : Burhan

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI