Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga penyedia data untuk pemerntah, swasta dan masyarakat harus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya. Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Winarni Monoarfa saat menghadir Rapat Koordinasi Teknis Daerah (Rakornisda) BPS se-Gorontalo yang digelar di Hotel Grand Q, Senin (11/12).
Rakornisda yang merupakan rapat lanjutan dari rapat koordinasi nasional itu dibuka oleh Sekretaris Utama BPS-RI, Adi Lumaksono. Acara ini dihadiri oleh seluruh jajaran pejabat yang datang dari seluruh BPS kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo sebanyak 69 orang.
“BPS ini adalah jantungnya pemerintahan bersama sama dengan Bappeda. Untuk itu peran penting BPS yang harus di pertahankan dengan posisi BPS sebagai lembaga yang bertangguang jawab dalam penyediaan data dan informasi,” ujar Winarni
Pengguna data menginginkan agar data dapat tersedia lebih cepat, dapat diperoleh lebih mudah dan lebih berkualitas. Oleh karenanya, dibutuhkan komunikasi dan koordinasi untuk dapat merampung kebutuhan data yang semakin beragam.
Senada dengan sekda, Sekretaris Utama BPS-RI Adi Lumaksono mengatakan, dengan berpegangan pada data BPS semua arah kebijakan akan menjadi lebih tepat sasaran. Hal itu bisa terwujud jika data yang disajikan berkualitas, data akurat, data yang tepat waktu, data yang sesuai dengan standar yang ditentukan.
Adi mencontohkan, untuk target pemerintah terkait dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 adalah 5,2 persen. Setelah dilakukan monitoring pada triwulan II yang baru saja di umumkan pada 1 November yang lalu, bahwa pertumbuhan ekonomi hanya 5,03 persen Tentu saja data BPS ini membuat berbagai pihak agak kecewa karena pertumbuhan ekonomi terancam berada di bawah target.
“Tetapi sebagai lembaga yang obyektif dan independen, kita harus tetap mengutarakan apa yang terjadi. Berdasarkan komponen komponen itulah bapak Presiden mengumumkan kepada para menteri untuk menelusuri penyebab target pertumbuhan ekonomi yang tidak memenuhi target. Artinya dalam hal perencanaan monitoring dan evaluasi data BPS menjadi data kunci”, terang Adi.
Sestama juga mengajak kepada jajarannya untuk menyadari peran BPS yang ikut mewarnai perjalanan bangsa dan republik ini. Dari data BPS maka target-target RPJMN atau RPJMD disusun oleh kepala negara dan kepala daerah.
“Tetapi di sisi lain kita juga harus menggunakan kepercayaan ini dengan penuh rasa tanggung jawab,” pungkasnya.
Pewarta/foto : Nova
Editor : Isam