Pembangunan Islamic Centre Gorontalo, Masuki Tahap Penentuan Lokasi

Terminal Bus 1942 Andalas, salah satu lokasi yang direncanakan untuk pembangunan Islamic Centre dan Masjid Raya Gorontalo

Rencana pembangunan Islamic Centre dan Masjid Raya Gorontalo terus ditindaklanjuti dengan berbagai persiapan tahap awal. Persiapan tersebut meliputi penentuan lokasi pembangunan Islamic Centre, serta penganggarnnya melalui APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Hal inilah yang menjadi fokus pembahasan pada rapat yang berlangsung di rumah jabatan Gubernur, Jumat (28/4) malam, yang dipimpin langsung oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Prof. Zudan Arif Fakrulloh.

Hasil pertemuan itu memilih dua lokasi yang ada di wilayah Kota Gorontalo, yaitu di Kelurahan Moodu dan eks terminal bus 42 di Kelurahan Tapa. Namun belum menutup kemungkinan jika ada lokasi di wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango.

“Ada dua lokasi di Kota Gorontalo yang sangat potensial menjadi lokasi Islamic Centre, yakni di Kelurahan Moodu dan eks terminal 42. Tapi masih memungkinkan juga bila ada yang dihibahkan di Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango, yang penting lokasinya dekat dari ibu kota provinsi, ” ujar Zudan saat diwawancarai usai pertemuan itu.

Zudan menjelaskan, Pemerintah Provinsi Gorontalo akan melakukan kajian yang lebih mendalam untuk menentukan mana diantara kedua lokasi tersebut, yang sangat strategis, efektif dan efisien. Diungkapkannya, penetuan lokasi harus mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan kehidupan sosial.

“Kita inginkan keberadaan Islamic Centre ini tidak menimbulkan persoalan baru di waktu mendatang, seperti kemacetan, banjir, dan masalah sosial lainnya,” kata Penjagub.

Selain penentuan lokasi, dibahas pula anggaran untuk pembangunan Islamic Centre dan Masjid Raya. Zudan berharap, pembangunan Islamic Centre tidak membebani APBD, dengan porsi anggaran terbesar diharapkan datang dari partisipasi seluruh masyarakat Gorontalo. Sejauh ini, telah terkumpul anggaran sebesar Rp. 100 juta yang bersumber dari sedekah harian masyarakat, dan Rp 3 miliar dari APBD Provinsi Gorontalo.

“Saya berharap dana dari APBD sebisa mungkin kecil. Kita beri kesempatan kepada masyarakat untuk beramal zariah. Dengan dukungan dana, pikiran, dan tenaga dari seluruh masyarakat, kita pasti bisa segera mewujudkan Islamic Centre dan Masjid Raya yang megah di daerah Serambi Madinah ini,” pungkas Prof. Zudan. (Haris – Tim Redaksi Humas)

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI