Penjabat Gubernur Gorontalo Prof. Zudan Arif Fakrulloh menggunakan istilah yang lebih optimistik dalam menyebut upaya menurunkan kemiskinan, yakni dengan kalimat peningkatan kesejahteraan sosial. Menurutnya, kemiskinan hanya salah satu dari sembilan tolok ukur yang mempengaruhi kesejahteraan sosial.
“Saya tidak mau menggunakan istilah menurunkan kemiskinan, saya akan gunakan bahasa yang lebih optimistik yaitu peningkatan kesejahteraan sosial,” kata Zudan pada kegiatan benchmaerking pengendalian inflasi dan pencapaian MDG’s bersama Pemerintah Provinsi Bali, Sabtu (1/4).
Zudan mengatakan, cakupan rendahnya tingkat kesejahteraan sosial dapat terjadi pada level individu, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Sehingga itu dirinya mengusulkan perlunya untuk mengklaster penduduk yang tingkat kesejahteraannya rendah.
“Kita harus mulai membuat klaster disektor mana saja masyarakat kita yang tidak atau kurang sejahtera, sehingga pendekatan yang kita lakukan alan lebih fokus,” ujarnya.
Zudan menekankan pula perlunya mendorong sektor industrialisasi dan investasi, guna menggeser sektor pertanian yang selama ini menjadi sektor dominan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo.
“Ketergantungan kita pada sektor pertanian harus sudah mulai kita geser ke industrialisasi dengan mendorong investasi yang mampu menyediakan lapangan kerja dan meraup tenaga kerja lokal dalam jumlah yang besar,” tutur Zudan.
Lanjut kata Zudan, perencanaan dan struktur penganggaran juga perlu diperbaiki dan diarahkan kepada upaya peningkatan kesejahteraan sosial. Menurutnya, APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, maupun APBN yang dialokasikan ke Provinsi Gorontalo, harus terus ditingkatkan secara signifikan.
“Saya optimis, dengan struktur anggaran dan perencanaan yang baik, serta didukung oleh timbuhnya iklim investasi dan industriasi, kesejahteraan sosial di Provinsi Gorontalo akan semakin meningkat,” pungkas Prof. Zudan. (Haris/Ecin – Tim Redaksi Humas)