Gorontalo – Perubahan asumsi makro ekonomi berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada triwulan I tahun 2016
meningkat sebesar 6,61 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 yang hanya sebesar 4,76 persen.
Pertumbuhan ini terjadi pada beberapa sektor, diantaranya sektor jasa keuangan dan asuransi yang mengalami pertumbuhan hingga 15,18 persen,
sektor pertanian menyumbang 1,73 persen, sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang tumbuh sebesar 10,36 persen, serta sektor informasi dan komunikasi sebesar 10,14 persen.
Hal ini dipaparkan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, M, pada sidang paripurna DPRD Provinsi Gorontalo dalam rangka
penyampaian Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Provinsi Gorontalo tahun 2016, Selasa (19/7).
“Berdasarkan asumsi makro ekonomi tersebut dan tetap memperhatikan visi misi serta prioritas pembangunan pada RPJMD 2012-2017, maka KUA-PPAS APBD Perubahan tahun ini tetap diprioritaskan dalam pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Gorontalo,” kata Wagub Idris Rahim.
Idris menguraikan, perubahan APBD tahun 2016 tetap fokus pada 4 program prioritas Pemerintah Provinsi Gorontalo, yakni peningkatan SDM melalui program perbaikan tambahan penghasilan guru honor.
Untuk sektor kesehatan akan difokuskan pada peningkatan layanan kesehatan dengan upaya mempercepat pencapaian MDGs dan pemberian jaminan kesehatan gratis pada penduduk miskin berupa klain Jamkesta.
Di sektor infrastruktur akan diprioritaskan pada penguatan pembangunan infrastruktur berupa penyediaan infrastruktur dasar dan strategis
seperti peningkatan infrastruktur jalan, irigasi, penataan pemukiman, air bersih, dan pembebasan lahan.
Sedangkan untuk program unggulan keempat yakni peningkatan ekonomi kerakyatan, perubahan APBD tahun 2016 akan difokuskan pada program pelayanan keagamaan, peningkatan keamanan dan stabilitas daerah serta pengembangan pertanian secara menyeluruh, kehutanan, industri dan
perdagangan serta usaha mikro kecil untuk peningkatan pendapatan masyarakat.
“Perubahan APBD 2016 tetap kita fokuskan pada pencapaian visi terwujudnya percepatan pembangunan di berbagai sektor dan peningkatan ekonomi kerakyatan melalui empat program unggulan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi kerakyatan,” pungkas Idris.