Gubernur Gorontalo Canangkan Folu Net Sink 2030

Foto bersama usai penanaman pohon pada kegiatan Folu Net Sink 2030 di Desa Bondaraya, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (8/10/2025). (Foto : Rian)

BONE BOLANGO, Kominfotik – Gubernur Gusnar Ismail mencanangkan kegiatan Folu Net Sink 2030 di Desa Bondaraya, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (8/10/2025). Kegiatan pencanangan turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, serta Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Antar Lembaga Pusat dan Daerah Fahrizal Fitri.

Folu Net Sink 2030 adalah target Indonesia untuk mencapai kondisi di mana sektor kehutanan dan penggunaan lahan mampu menyerap lebih banyak emisi karbon dibandingkan jumlah emisi yang dihasilkan pada tahun 2030. Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim dan komitmen menuju net zero emissions pada 2060.

“Harapannya setiap jengkal tanah harus ditanami. Syukur di sini penanamannya dengan pohon buah-buahan, sehingga selain produktif, juga berkontribusi kepada penyerapan karbon. Nah, di Gorontalo, terutama di Kabupaten Bone Bolango, ini sudah sudah merupakan sebuah kegiatan yang didukung secara nasional,” kata Gusnar.

Berdasarkan data Dinas Lingkungah Hidup dan Kehutanan (LHK), luas perhutanan sosial di Provinsi Gorontalo seluas 31.000 hektar dengan Kelompok tani hutan ada 124 kelompok, yang sudah memiliki izin ada 231 dan jumlah kepala keluarga 5.741 dengan keterwakilan perempuan 45 persen. Total area rencana kerja implementasi Folu di Gorontalo seluas 472.939,70 hektar.

“Di daerah lain kita akan kembangkan juga. Tapi kita jadikan dulu yang di Bone Bolango ini sebuah etalase, percontohan yang bagus, sehingga bisa diikuti oleh daerah-daerah,” ujar Gusnar.

Dinas LHK Provinsi Gorontalo menargetkan implementasi rencana operasional Folu Net Sink yaitu meningkatnya pencadangan karbon melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang bertujuan untuk menurunkan degradasi hutan dan lahan, serta memulihkan lahan yang rusak. Target lainnya yakni perlindungan area konservasi melalui kegiatan patroli pengamanan dan perlindungan hutan, pencegahan kebakaran hutan dan illegal logging pada wilayah hutan seluas 383.274,16 hektar.

Pewarta : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI