Kota Gorontalo, Kominfotik- Percepatan penurunan angka tengkes di Provinsi Gorontalo masih menjadi persoalan serius. Berbagai usaha telah dilakukan Pemerintah Provinsi Gorontalo namun memang belum mencapai hasil yang maksimal. Olehnya Pemprov bersama BKKBN, kembali melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Jum’at (21/06/2024), yang dibuka oleh Plt. Asisten III Bidang Administrasi Umum Yosef P. Koton, mewakili Sekdaprov Gorontalo.
Dalam Rakor itu, Yosef mengajak semua pihak untuk benar-benar komitmen dan menyeriusi upaya penurunan angka tengkes ini. Ia menilai, tingginya prevalensi tengkes di Gorontalo karena masih terdapat masalah dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar yang dilakukan oleh stakholder.
“Permasalahan ini diakibatkan beberapa faktor. Pertama, belum optimalnya pelaksanaan konvergensi, keterpaduan, dan sinergi program antar OPD yang memberi kesan adanya ego sektoral. Baik lintas OPD provinsi, maupun kabupaten dan kota,” kata Yosef.
Faktor selanjutnya menurut Yosef, karena belum maksimalnya kinerja kelembagaan TPPS tingkat Provinsi. Di mana data sasaran intervensi yang belum terpetakan secara eksplisit (by name/by adresss/by NIK).
“Mari kita membangun koordinasi dan kolaborasi yang efektif. Stunting ini urusan bersama. Bangun komitmen bersama melalui penguatan wadah koordinasi TPPS. Bangun juga tata kelola data yang akurat dan termutakhir, sehingga tiap program tepat guna dan tepat sasaran,” lanjutnya.
Staf Ahli Gubernur ini juga menjelaskan, salah satu tantangan pembangunan manusia yang berkualitas adalah tengkes. Kekurangan gizi kronis pada anak dapat menyebabkan rendahnya produktivitas ketika dewasa. Olehnya, ia meminta kasus tengkes tersebut benar-benar diseriusi.
Pewarta : Echin