Gorontalo – Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, membuka Liga Santri Nusantara Regional III Sulawesi, untuk wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo, yang dirangkaikan dengan turnamen olahraga Bupati Gorontalo Cup, di lapangan Sport Center David-Tony, Limboto, Minggu (28/8), yang ditandai dengan penekanan tombol oleh Menpora yang didampingi Wagub Idris Rahim, Bupati Gorontalo, Pimpinan Pusat NU, dan dilanjutkan dengan penendangan bola yang menandai kick off pertandingan eksebisi antara Tim Santri Gorontalo versus Tim Santri Sulawesi Utara.
“Saya bersyukur malam ini bisa melihat dan merasakan langsung betapa adanya kesungguhan dan keseriusan yang luar biasa dari seluruh stakeholder olahraga di Provinsi Gorontalo guna mengasah mental dan latihan kita dengan prinsip yang sportif dan fair play,” kata Menteri dalam arahannya pada kesempatan itu.
Menteri mengakui, dirinya sengaja datang langsung pada pembukaan Liga Santri Nusantara Regional Sulawesi III, dalam rangka mengawal lahirnya atlit-atlit muda dari daerah. Menurutnya, terkadang daerah-daerah yang jauh dari Jakarta, dianggap sulit untuk bisa bersaing dan berprestasi dalam bidang olahraga. Padahal telah terbukti, pahlawan yang mengembalikan kejayaan olahraga bangsa Indonesia yang perhelatan even olahraga akbar internasional pada Olimpiade yang baru lalu, justru adalah atlit yang lahir dari daerah. “Pebulutangkis yang berhasil mempersembahkan medali emas pada olimpiade, itu berasal dari Manado. Saya katakan ke Butet, panggilan akrab Liliana Nasir, kamu itu dari Manado, tapi kamu mampu mengibarkan sang Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan itu mampu menggerakkan semangat dihati bangsa Indonesia,” ujar Imam.
Imam Nahrawi berpesan kepada seluruh stakeholder olahraga di Provinsi Gorontalo untuk terus melakukan pembinaan kepada atlit-atlit muda. Dengan pembinaan yang dilaksanakan secara kontinyu, dirinya optimis olahraga Indonesia akan kembali ke zaman keemasannya. “Kita tidak hanya disegani di kawasan regional, tapi menjadi Macan Asia di cabang olahraga, asal ada kerjasama yang serius dari pemerintah, swasta, KONI, para tokoh olahraga, dan para orang tua,” tuturnya.
Sementara itu Wagub Idris Rahim mengatakan, pembinaan olahraga melalui Liga Santri Nusantara menunjukkan adanya pembinaan olahraga yang merata diseluruh jenjang pendidikan, tidak hanya di sekolah-sekolah umum saja, tetapi juga di pondok pesantren. Dengan langkah ini, Idris berharap, akan mampu melahirkan atlit-atlit muda Gorontalo yang memiliki potensi dan bisa bersaing pada tingkat nasional dan internasional. “Peta kekuatan olahraga kita pada PON di Jawa Barat mendatang, hanya mengharapkan pada dua cabang olahraga. Mudah-mudahan dengan even seperti ini, akan lahir atlit-atlit muda yang handal dan berpotensi mengharumkan nama Gorontalo,” pungkas Idris.