Nilai SAKIP Pemprov Gorontalo Naik 3 Poin

MenpanRB Syafruddin (kemeja putih) menyerahkan penghargaan Sistem Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) kepada Sekretaris Daerah Darda Daraba (lima kiri) bertempat di Four Points, Makassar, Selasa (19/2/2019). SAKIP Pemprov Gorontalo tahun 2019 ini memperoleh nilai 63,22 dengan predikat B. (Foto: istimewa).

MAKASSAR, Humas – Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) resmi mengumumkan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) bertempat di Four Points, Makassar, Selasa (19/2/2019).

Penghargaan diserahkan Menteri PANRB Syafruddin kepada Sekretaris Daerah Darda Daraba mewakili Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. 174 kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota diundang dalam acara tersebut.

Hasilnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo meraih nilai 63,22 dengan predikat B. Hasil itu naik tiga poin dari tahun 2018 lalu yang hanya mengumpulkan nilai 60,21 dengan predikat yang sama.

Nilai SAKIP Pemprov Gorontalo 2019 (berdasarkan penilaian tahun 2018). (Foto: istimewa).

“Ada lima indikator yang dinilai yakni perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian kinerja. Alhamdulillah empat dari lima poin itu kita naik cukup signifikan, hanya pada evaluasi kerja turun 0,3 dari sebelumnya 7,19 jadi 7,16,” beber Sekda.

Lebih lanjut Darda menjelaskan, tujuan dari evaluasi ini untuk mengukur tingkat akuntablitas atau pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government).

“Dengan predikar B ini menunjukkan bahwa tingkat evektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi, dan penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi hasil berjalan dengan baik,” imbuh mantan Kepala Badan Jalan Tol, Kementrian PUPR RI itu.

Darda optimis kedepan Pemprov Gorontalo bisa meraih hasil yang lebih baik. Optimisme itu didasarkan pada proses pengelolaan keuangan yang terus diperbaiki melalui pemanfaatan aplikasi berbasis online. Pembiayaan pembangunan dapat semakin baik mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, termasuk merumuskan pemanfaat anggaran daerah untuk tujuan kinerja yang jelas dan terukur.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI