KOTA GORONTALO, Humas – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menargetkan produksi kelapa Indonesia naik sebesar empat kali lipat. Produksi kelapa Indonesia saat ini mencapai 18,3 juta ton dan menjadi negara produsen kelapa terbesar di dunia.
“Sekarang produksi kita 18 juta ton, kalau ini dikali 4 maka ada 72 juta ton, tidak ada pesaing Indonesia,” kata Mentan Amran Sulaiman saat memberikan arahan pada rapat koordinasi nasional Koalisi Pemerintahan Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek) di gedung Grand Palace Convention Center (GPCC) Kota Gorontalo, Jumat (4/5).
Selain menargetkan produksi hingga empat kali lipat dalam jangka waktu 4 hingga 5 tahun ke depan, Amran juga mengutarakan visinya untuk mengejar produktivitas kelapa Indonesia. Dirinya memaparkan, produktivitas kelapa Indonesia masih ketinggalan dengan negara-negara lain seperti Brazil, Filipina, Amerika, dan India.
“Produktivitas kita hanya 1,1 ton, Filipina 4 ton, dan Amerika 11 ton. Artinya kita haruis mengejar produktivitas sepuluh kali lipat,” paparnya.
Amran menuturkan, untuk mengejar target produksi dan produktivitas kelapa tidaklah terlalu sulit. Dari sisi anggaran, pemerintahan Presiden Jokowi telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk 2 tahun dalam rangka mengembalikan kejayaan rempah-rempah, kelapa, dan kopi Indonesia. Menurutnya yang perlu diubah adalah pola pikir petani kelapa yang cenderung membiarkan begitu saja tanamannya.
“Kebiasaan petani kelapa kita, begitu kelapa ditanam dibiarkan begitu saja, nanti pada saat panen kita lihat lagi kelapa itu. Pernahkah kelapa itu kita beri pupuk? Tidak pernah. Padahal jika kelapa itu bisa berbicara, dia pasti meminta diperlakukan dengan baik, dan pasti dia juga akan memberikan yang terbaik. Coba beri kelapa kita dengan pupuk kandang, pasti hasilnya akan lebih baik,” terang Mentan.
Sementara itu dalam rangka meningkatkan produksi pangan Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia lumbung pangan tahun 2045, Mentan mengapresiasi kiat petani Gorontalo yang disebutnya ‘menyelam sambil menangkap ikan’.
“Yang menarik ada di Gorontalo, mereka menyelam sambil menangkap ikan. Petani menanam kelapa, kemudian di antara tanaman kelapa itu ditanami jagung,” imbuhnya.
Hadir pada rakor tersebut Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim, anggota DPR RI Dapil Gorontalo Roem Kono, pimpinan Forkopimda Provinsi Gorontalo, serta para bupati anggota Kopek.
Pewarta/Editor : Haris