KABUPATEN GORONTALO, Diskominfotik – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo pada 21 November 2022 telah ditemukan 18 kasus baru COVID-19. Hal itu terungkap pada rapat koordinasi percepatan penanggulangan COVID-19 di Aula Titinepo Polda Gorontalo, Selasa (22/11/2022).
“Tidak ada cara lain mengatasi kasus ini kecuali menggencarkan vaksinasi khususnya untuk dosis kedua dan ketiga. Kita harus sama-sama menekan angka kasus aktif ini dan berupaya agar Gorontalo kembali ke zona hijau atau nol kasus COVID-19,” kata Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer.
Penjagub Hamka menyarankan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dapat diintegrasikan dengan kegiatan pasar murah yang akan digelar Pemerintah Provinsi Gorontalo hingga akhir tahun 2022. Selain itu dapat pula digelar secara mandiri oleh setiap Forkopimda dan pemerintah kabupaten/kota.
“Secara teknis diatur saja seperti yang sudah pernah dilaksanakan seperti di Polda, Korem, Kejaksaan Tinggi, serta oleh beberapa instansi lainnya. Kami mohon bantuannya agar cakupan vaksinasi akan meningkat,” ujar Penjagub.
Terkait hal itu Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Helmy Santika, menyatakan kesiapan jajaran Kepolisian untuk membantu kinerja dan kualitas pelayanan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal masyarakat terhadap COVID-19. Helmy menegaskan, jajaran Polda Gorontalo hingga ke tingkat bawah sebagai garda terdepan dalam percepatan penanggulangan COVID-19 siap untuk memperkuat sumber daya manusia dalam mendukung kegiatan vaksinasi.
“Kami memiliki 116 tenaga kesehatan yang siap berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait dalam pelayanan vaksinasi kepada masyarakat,” ujar Kapolda Gorontalo.
Hal senada juga diutarakan oleh seluruh Forkopimda Provinsi Gorontalo, serta bupati dan wali kota yang hadir pada rakor tersebut. Seluruhnya berkomitmen untuk menggencarkan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal masyarakat terhadap COVID-19.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo per 21 November 2022 dari total sasaran vaksinasi sebanyak 1.055.209 orang, yang sudah divaksin dosis pertama berjumlah 883.958 orang atau 83,77 persen. Dosis kedua 652.018 orang atau 61,79 persen, dosis ketiga 167.406 orang atau 20,63 persen, dan dosis keempat 2.681 orang atau 31,29 persen.
Pewarta : Haris