KOTA GORONTALO, Humas – Pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Provinsi Gorontalo berlangsung secara virtual. Pemprov dan DPRD bersepakat menggelar paripurna secara terpisah sebagai ikhtiar mencegah penularan covid-19.
Sebanyak 45 pimpinan dan anggota DPRD melaksanakan paripurna di Gedung DPRD, sementara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan sebagian pimpinan OPD mengikuti secara virtual di Aula Rujab Gubernur. Wakil Gubernur Idris Rahim, Unsur forkopimda dan instansi vertikal menyaksikan melalui aplikasi konferensi audio visual.
Ketua DPRD Paris R.A Yusuf menilai Provinsi Gorontalo sejak dibentuk hingga sekarang banyak mengalami kemajuan. Ia mencontohkan, persentase penduduk miskin tahun 2004 yaitu sebesar 29 persen. Angka itu terus menurun. Pada Maret 2018 sebesar 16,81 persen, Maret 2019 menurun 15,52%. dan Maret 2020 menjadi 5,22 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo terus membaik di mana tahun 2001 sebesar 5,55 persen, pada tahun 2016 naik 6,52 persen, tahun 2017 sebesar 6,74 persen, tahun 2018 jadi 7,25 persen serta tahun 2019 sebesar 6.41 persen. Pada tahun 2020 sebagaimana diketahui bersama perekonomian nasional mengalami resesi (slowdown) berdampak di daerah-daerah hingga melanda daerah kita tercinta ini. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo hingga triwulan III turun 0,07 persen,” kata Paris.
Pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang dibiayai melalui APBD setiap tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2002 APBD Gorontalo baru sebesar Rp150.611.986.000,-. Tahun 2020 mencapai Rp2.006.064.139.749,51,-. Dana itu dibagi untuk belanja publik sebesar 60,39 persen dan belanja aparatur 39,61 persen.
“Namun dalam perjalanannya di bulan April menjadi Rp1,7 triliun setelah di refocussing dan direalokasi untuk penanganan covid-19. APBD tahun 2021 diprediksi turun menjadi Rp1,9 triliun juga merupakan efek pertumbuhan ekonomi secara nasional,” sambungnya.
Di tempat terpisah, Gubernur Rusli atasnama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada para pejuang pembentukan provinsi, unsur forkopimda, bupati dan wali kota, pimpinan instansi vertikal, perguruan tinggi, mahasiswa, LSM dan seluruh masyarakat yang sudah bahu membahu membangun daerah.
Menurut gubernur dua periode itu, tantangan pembangunan tahun 2020 menjadi salah satu yang terberat sepanjang sejarah provinsi. Pertumbuhan ekonomi melemah 0,07 persen. Anggaran banyak yang harus di refocussing untuk membiayai sektor kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.
“Bahkan teman teman di DPRD dan eksekutif banyak yang merelakan uang makan minum, belanja ATK, perjalanan dinas dialihkan untuk penanganan covid-19,” tutur Rusli.
Pihaknya mengingatkan penanganan covid-19 masih belum usai. Semua pihak diminta tetap bergandengan tangan dan merapatkan barisan untuk memutus mata rantai penularan virus mematikan ini. Rusli mengingatkan warga untuk patuh dan peduli pada penegakan protokol kesehatan yakni dengan memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.
Pewarta: Isam/Ecyhin