Korban Bencana Harus Diberi Pelayanan yang Nyaman

Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah berdialog bersama seorang peserta pada acara Pemantapan Layanan Dukungan Psikososial yang digelar oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perindungan Anak Provinsi Gorontalo, Jumat (27/7/18) di Hotel Limboto Indah Kabupaten Gorontalo. (foto : Andika – Humas)

Kabupaten Gorontalo, Humas – Bencana umumnya membawa pengaruh besar bagi korban, termasuk kehilangan harta maupun jiwa. Untuk itu pelayanan yang nyaman bagi para korban sangat diperlukan agar tidak menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran maupun kepanikan korban bencana.

Hal ini disampaikan oleh Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie pada acara Pemantapan Layanan Dukungan Psikososial yang digelar oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perindungan Anak Provinsi Gorontalo, Jumat (27/7/18) di Hotel Limboto Indah Kabupaten Gorontalo.

Menurut Idah, bencana mengganggu fungsi psikososial korban khususnya anak-anak dan semua itu berpengaruh terhadap ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar, terganggunya fungsi sosial berupa masalah traumatik yang berkepanjangan.

Dijelaskan, peristiwa bencana akan membawa dampak besar terhadap kondisi fisik, emosi, pikiran dan tingkah laku social korban.

“ Korban bencana alam utamanya anak-anak, sering sekali mendapatkan dampak yang kurang baik bagi mereka. Traumatik terhadap bencana terkadang sulit dipulihkan dalam jangka waktu yang cepat,” ujar Idah.

Sebagai seorang petugas yang menangani sebuah bencana atau yang disebut dengan Tagana, sudah sepatutnya memiliki keterampilan tanggap bencana dan juga harus mampu memberikan tindakan yang bisa menenangkan jiwa korban bencana.

“ Hal yang kalian lakukan adalah sebuah tindakan mulia, menolong orang tanpa pamrih. Namun selain mampu menolong korban bencana dalam bentuk fisik, kalian juga harus mampu memberikan ketenangan jiwa saat orang terkena bencana utamanya anak-anak. Layani dengan baik agar mereka tidak terlalu merasakan dampak dari bencana tersebut,” jelas istri Gubernur Gorontalo.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari unsur masyarakat seperti Tagana dan KSB yang telah memiliki pengetahuan dasar dalam penanggulangan bencana. Tujuannya antara lain untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang dampak psikososial akibat bencana, konseling trauma, mengelola stress serta merancang intervensi social terhadap korban bencana yang mengalami masalah psikososial.

Pewarta : Burhan

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI