Pemprov Gorontalo – Undip Kerjasama bidang Kedokteran

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim (kiri) bersama tim menggelar pertemuan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Kamis (28/6/2018). Pertemuan ini untuk membahas kerjasama pengembangan SDM dokter spesialis untuk ditempatkan pada dr.RS Hasri Ainun Habibie. (Foto: Istimewa).

SEMARANG, Humas – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo terus berupaya untuk memajukan sektor kesehatan. Salah satunya komitmen untuk terus mengembangankan Rumah Sakit (RS) Provinsi Gorontalo dr. Hasri Ainun Habibie menjadi rumah sakit rujukan di kawasan timur Indonesia. Terkait hal itu Pemprov Gorontalo menggagas pertemuan untuk program kerja sama tenaga spesialis kedokteran dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/6/2018).

Pada pertemuan itu tim dari Pemprov Gorontalo dipimpin oleh Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim dan turut didampingi oleh Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Weni Liputo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Triyanto Bialangi. Tim Pemprov Gorontalo diterima oleh Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Undip Dr. dr. Dwi Pudjonarko, M.Kes., Sp.S(k), Pembantu Dekan II Dr. dr. Udadi Sadhana, M.Kes., Sp.PA, dan Ketua Departemen Kedokteran Spesialis Dr. dr. Hermina Sukmaningtyas, M.Kes.,Sp.PK.

“Pertemuan ini bertujuan membahas pemenuhan sumber daya manusia khususnya untuk tenaga spesialis kedokteran di rumah sakit Hasri Ainun Habibie. Kami ingin berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pihak Undip, siapa tahu dari data Undip ada dokter spesialis yang bisa ditempatkan di Gorontalo,” papar Idris.

Idris menambahkan, Pemprov Gorontalo masih membutuhkan 75 dokter spesialis dan delapan dokter sub spesialis. Hal itu untuk mewujudkan ambisi Pemprov untuk menjadikan pembangunan RS Ainun sebagai rumah sakit tipe B.

“Oleh karena itu kesepakatan pertemuan ini nantinya akan kita tindak lanjuti dengan nota kesepahaman, sehingga kebutuhan dokter spesialis di rumah sakit Hasri Ainun Habibie bisa segera terpenuhi,” tandas Idris.

Selain kualitas infrastruktur dan alat kesehatan, Pemprov fokus pada penambahan kuanitas dan kualitas dokter spesialis. Ada beberapa skema yang akan dicoba, pertama dengan menanggung biaya studi para calon dokter spesialis.

Sekema berikutnya dengan menanggung pengembalian biaya studi bagi dokter spesialis dengan syarat mau mengabdi di daerah. Termasuk memberikan fasiltias rumah dinas dan insentif lainnya.

Di tempat terpisah, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama pimpinan DPRD dan tim melakukan finalisasi Kajian Awal Prastudi Kelayakan atau Outline Business Case (OBC) bertempat d Hotel Mercure, Jakarta, Kamis (28/6/2018). OBC yang memuat detail rencana pembangunan dan pengembangan RS Ainun selanjutnya ditawarkan kepada para investor melalui acara Market Sounding 21 Juli 2018.

Pewarta: Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI