Gorontalo – Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie menganjurkan agar para penyelenggara acara memanfaatkan pangan lokal pada setiap pelaksanaan event atau kegiatan.
Anjuran ini disampaikan Idah pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-58 tingkat Provinsi Gorontalo di Obyek Wisata Pohon Cinta Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato, Minggu (25/2).
Menurut Idah, Provinsi Gorontalo memiliki beraneka ragam pangan lokal yang melimpah dan bisa dijadikan makanan yang sehat. Sayangnya, masih banyak bahan pangan lokal yang sejatinya bisa diolah menjadi produk bernilai tambah hanya dimanfaatkan seadanya saja, bahkan kurang dikenal masyarakat luas.
“ Singkong, ubi jalar, talas, kacang-kacangan dan lain sebagainya dapat kita jadikan beranekaragam penganan. Kekayaan alam tersebut bisa diolah menjadi berbagai jenis kue dan makanan yang sehat dan dapat diolah sendiri,” tutur Idah.
Provinsi Gorontalo sendiri sejak tahun 2015 sudah memiliki Perda No. 3 tahun 2015 tentang Pembelajaran Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo. Perda ini selain mengatur tentang pembelajaran ilmu gizi berbasis makanan khas Gorontalo dalam setiap satuan pendidikan formal, juga mewajibkan konsumsi menu khas daerah pada setiap acara formal dan informal.
Pasal 7 ayat 1 Perda No. 3 Tahun 2015 menyebutkan dalam upaya peningkatan pengembangan bahan makanan berbasis pangan lokal, maka penyelenggara makanan pada kegiatan formal maupun informal yang menyediakan menu makanan wajib menyediakan menu makanan khas Gorontalo disamping menu khas lainnya.
Perda tersebut juga merinci berdasarkan kelompok makanan yang menjadi makanan khas Gorontalo. Untuk makanan pokok ada 15 menu makanan pokok dengan bahan utama yang digunakan adalah jagung, sagu, singkong, ubi jalar dan beras. Di antaranya Bajoe, Balobinthe, Bilinthi, Binthe biloti, Binthe Lo Putungo serta Kasubi Ilahe.
Terdapat 20 jenis menu lauk pauk MTG yang terinventaris sementara dan ada 15 menu atau 75% yang bahan dasarnya berasal dari perairan (ikan dan udang), yang lainnya dari daging seperti daging ayam, sapi/kerbau ataupun kambing. Di antaranya Bilenthango, Biluluhe Lo Hele, Dabu-dabu Lo sagela, Perekedede Lo Kasubi dan Ilahe lo Tola
Menu sayuran MTG yang terinventaris sementara berjumlah 10 menu. Semua menu ini menggunakan bahan sayur segar yang berasal dari lokal dan juga terdapat di daerah lainnya di Indonesia seperti terong, daun pepaya, daun singkong, kangkung, pakis, kacang panjang, bunga pepaya, ketimun suri, labu, dan jantung pisang.
Pewarta : Burhan
Editor : Asriani
Foto : Dok. Huma