Peringati Hari Lahir Pancasila, Gubernur Serukan Perangi Kelompok Radikalisme

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat membacakan sambutan tertulis pidato Presiden RI Joko Widodo

GORONTALO – Peringatan hari lahir Pancasila di halaman Rumah Dinas Gubernur Gorontalo semarak. Selain menggelar upacara refleksi,  juga  dilakukan dengan penandatanganan ikrar bersama untuk setia dan komitmen sepanjang masa dengan hastag #Saya Indonesia #Saya Pancasila. Ikrar bersama ini dilakukan untuk mempertahankan Pancasila sebagai azas tunggal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang membacakan sambutan tertulis pidato Presiden RI Joko Widodo menyampaikan, Pancasila merupakan rumusan final ideologi bangsa Indonesia. Pancasila menjadi pandangan hidup yang lahir dari spirit the foundhing father, para ulama, serta para pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara untuk membangun bangsa Indonesia.

“Harus kita ingat, kodrat bangsa kita adalah keberagaman. Kita memiliki ragam agama, suku, kultur, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Timor. Semua perbedaan ini membentuk jati diri bangsa Indonesia. Itulah Bhineka Tunggal Ika,” katanya.

Saat ini lanjut Rusli, idelogi dan kebhinekaan Indonesia sedang dihantam batu ujian. Mulai ada gerakan-gerakan yang anti toleran dan sedang berupaya mengusung selain Pancasila. Mereka berusaha menebar paham radikalisme. Hal ini makin diperparah dengan penyalahgunaan media sosial yang memberitakan informasi hoax/palsu untuk memecah belah persatuan.

“Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme. Kita harus memeluk erat Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika agar terhindar dari hal itu. Dengan Pancasila, Indonesia saat ini menjadi satu-satunya harapan international untuk membangun dunia yang damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan,” tuturnya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie foto bersama dengan peserta upacara peringatan hari lahir Pancasila

Untuk itu, gubernur menghimbau kepada seluruh warga Gorontalo untuk wajib mewaspadai ormas-ormas tertentu yang membawa paham radikalisme dan anti Pancasila.

“Saat ini mulai ada penyusupan gerakan yang berupaya untuk mengganti Pancasila, jadi hati-hati. Apabila di lingkungan kita ada sekelompok orang dan tamu yang datang segera harus diwajibkan melapor ke pemerintah desa. Ini untuk mewaspadai upaya doktrin anti pancasila,”tandasnya.

Pewarta : Ecin

Foto.       : Salman

Editor.     : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI