Ketua PKK Gorontalo Ajak Masyarakat Bijak Berinternet

Ketua TP Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah (ketiga kiri) saat menghadiri dan memberikan materi pada Workshop Internet Cerdas, Kreatif dan Produktif yang digelar oleh Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Selasa (20/2). Istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada masyarakat untuk bijak berinternet sebab saat ini penyalahgunaan medsos dapat berdampak masalah hukum. (Foto: Nova-Humas).

GORONTALO – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah mengajak masyarakat untuk menggunakan internet secara bijak dan benar. Hal ini dikatakan oleh Idah saat menjadi narasumber pada pelaksanaan Workshop Internet Cerdas, Kreatif dan Produktif yang dilaksanakan oleh Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Selasa (20/2).

Bagi istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu, saat ini sudah ada pergeseran makna peribahasa “mulutmu harimaumu”. Di era digital sekarang, peribahasa itu telah bermetamorfosa menjadi ‘jarimu harimaumu’. Masyarakat bisa terjerat masalah hukum karena unggahan yang tidak mengedepankan etika bersosial media.

“Contohnya kita mengatakan hal buruk maka terhadap seseorang, maka kita sama saja dengan memfitnah dan menyebarkannya. Di sini fitnah yang dimaksud bukan melalui mulut melainkan melalui jari kita. Oleh sebab itu, banyak hal yang harus dipahami sebelum kita mempublikasikan sesuatu melalui media sosial,” terangnya.

Idah berharap workshop tentang internet harus terus digiatkan untuk memerangi penyebaran berita bohong atau hoaks di daerah. Ia juga berharap, kegiatan semacam ini tidak saja menyasar para pegawai di instansi pemerintah tetapi juga ibu-ibu rumah tangga.

“Paling banyak ibu ibulah yang sering berciut di medsos. posting sana sini yang bahkan tak penting. itu malah menjadi contoh tak baik bagi anak anak kita. padahal kita adalah orang tua, yang harusnya memberikan contoh teladan bagi mereka,” sambung idah.

Sementara itu, Kadis Kominfo dan Statistik Sukri Botutihe mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah awal dari Dinas Kominfo untuk mencegah masyarakat dalam hal penyalahgunaan media sosial. Sukri berencana bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk memerangi berita hoaks yang marak terjadi.

“Kita tahu persis di jajaran kepolisian itu mereka sudah punya direktorat sendiri menangani medsos atau konten yang hanya berisi berita-berita hoaks. Jadi kita akan kerja tim antara Dinas Kominfo, Polda, dan juga akan di dampingi oleh Kementrian Kominfo. Kita akan membentuk komunitas anti hoaks,” beber Sukri.

Pewarta: Ecyhn

Editor: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI