Pusat perbelanjaan di Kota Gorontalo mendadak ramai, Selasa sore (2/1). Tidak seperti biasanya, hari ini para pegawai berpakaian khaki hilir mudik keluar masuk toko. Barang yang mereka buru pun hanya satu: upia karanji (kopiah keranjang, songkok tradisional Gorontalo).
Perburuan upia karanji tidak terlepas dari kebijakan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang meminta agar pada apel akbar awal tahun 2018, Rabu besok, semua PNS laki-laki wajib menggunakan penutup kepala berbahan dasar pohon mintu itu. Instruksi tersebut cepat viral di aplikasi Whatsapp setelah berita berjudul “Apel Perdana, PNS Gorontalo Wajib Upia Karanji” tersebar.
Hingga malam hari ini, berita tersebut sudah diakses oleh 1.021 lebih warga net. Sudah dibagikan ratusan kali melalui media sosial baik Facebook dan grup-grup WA. Ada juga yang menyampaikan pesan singkat tentang kehadiran para PNS pada apel pagi yang rencananya akan dilaksanakan pukul 7 tetap di rumah jabatan gubernur.
“Mo cari di mana upia karanji malam bagini we?” bunyi salah satu pesan yang dikirim ke grup WA, dengan dialeg Manado.
“Di Frankonero (nama kompleks di kelurahan Heledulaa Timur, Kota Gorontalo). Penjualnya bukan toko, tapi rumah. Di situ banyak menjual upia karanji,” balas salah satu anggota lain sembari memposting dirinya sedang memilih upia yang cocok di kepalanya.
“Laris manis”, tulis salah satu penjual yang di posting di akun Facebook.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie sengaja mewajibkan aparaturnya untuk menggunakan upia karanji saat apel akbar nanti. Selain ia sudah mempopulerkan tradisi tersebut sejak beberapa bulan lalu, penggunaan upia karanji diharapkan dapat mendongkrak ekonomi pengrajin dan penjual songkok tradisional Gorontalo tersebut.
Apel akbar juga menjadi penanda mulainya kebijakan menggunakan upia karanji. Jadi, Jika anda melihat ada PNS menggunakan upia karanji, bisa dipastikan mereka adalah pegawai di pemerintah Provinsi Gorontalo.
Pewarta : Isam
Foto : Istimewa