Sosok Dibalik Logo Provinsi Gorontalo yang Mengabadi

Roni Katili memperlihatkan piagam penghargaan sebagai pemenang Sayembara Cipta Lambang Provinsi Gorontalo tahun 2001 silam.

Alkisah, di pertengahan tahun 2001, Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar Sayembara Cipta Lambang Provinsi-yang kala itu usianya belum genap satu tahun.  Lambang dianggap penting sebagai simbol, identitas, dan gambaran karakter daerah yang diwakili. Kesadaran itu pula yang mendorong pemerintah provinsi, melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengundang partisipasi warga membuat desain logo.

Seiring berjalannya waktu, lambang Provinsi Gorontalo dengan warna ungu yang khas terus digunakan. Di surat resmi pemerintah, bendera, spanduk, baliho bahkan di lengan kiri pakaian Khaki Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Gorontalo.

Di balik semua itu, tidak banyak yang tahu siapa otak perancang desain logo. Ia adalah Roni Katili, pria kelahiran Gorontalo 12 September 1966. Kepada kami Humas Pemerintah Provinsi Gorontalo, Roni Katili bercerita bagaimana desainnya terpilih menjadi logo resmi pemerintah daerah.

“Jadi waktu itu ada Sayembara Cipta Lambang Provinsi. Pak Nelson Pomalingo (kepala Bappeda) panitianya. Saya lupa kapan persisnya, yang jelas sekitar tahun 2001”, kenang bapak tamatan STM tahun 1987 itu.

Warga kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur itu pun kemudian tertantang untuk mengikuti sayembara. Ada sepuluh desain logo yang ia ikutkan lomba, satu di antaranya keluar sebagai pemenang. Roni mengaku mendapat inspirasi dari mengamati setiap ciri khas Gorontalo. Termasuk juga terinspirasi dari lambang Kota Gorontalo.

“Padi dan kapas saya terinspirasi dari logo pemerintah kota. Itu kan artinya menggambarkan kesejahteraan dan lain lain. Ada juga corak lonjong di dalam logo itu diambil dari telur burung Maleo, sebagai burung endemik Gorontalo. Ada benteng Otana dan gambar buku yang diambil dari falsafah kita “adat bersendikan sara’, sara’ bersendikan kitabullah”, jelas bapak satu orang anak itu.

Piagam penghargaan kepada Roni Katili sebagai pemenang pertama dalam Sayembara Cipta Lambang Provinsi Gorontalo tahun 2001 lalu. Piagam ditandatangani oleh Penjabat Gubernur Tursandi Alwi.

Roni mengaku tidak sendiri dalam mendesain logo. Ia dibantu oleh Kusno Monoarfa, operator komputer di usaha percetakan yang ia tekuni. Berbekal ide darinya, Kusno menerjemahkan ke dalam coretan komputer. Ada suka dan duka di baling karyanya itu.

“Kesulitan terbesarnya itu di fasilitas pak. Waktu itu di Gorontalo masih susah cari tinta cetak (printer). Kalau tintanya habis, harus beli sekalian dengan cartridge. Pesannya juga harus di luar daerah,” kisahnya.

Setelah diumumkan sebagai pemenang, karya Roni selanjutnya dipresentasikan di depan anggota DPRD Provinsi Gorontalo untuk disetujui sebagai logo resmi. Roni tidak hafal lagi, kapan pertama kalinya logo itu diresmikan dan mulai digunakan. Atas karyanya itu, Roni diganjar uang 10 Juta Rupiah dari pemerintah dan selembar piagam penghargaan.

Di usia Gorontalo ke-17, Roni tidak banyak mengapungkan harapan. Ia hanya berdoa agar provinsi pecahan dari Sulawesi Utara ini bisa semakin sukses dan sejahtera rakyatnya. Ia juga berharap, karya monumentalnya itu dapat terus mengabadi dan dikenal semua orang.

Pewarta/editor : Isam

Foto : Istimewa.

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI