
Kab. Gorontalo, Kominfotik – Gorontalo termasuk dalam 13 provinsi yang akan melaksanakan pencanangan program hilirisasi ayam terintegrasi nasional tahap pertama. Hal ini disampaikan Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Hendra Wibawa melalui zoom meeting bersama Gubernur Gusnar Ismail dari Ruang VIP Bandara Lama Gorontalo, Rabu (31/12/2025).
Ia menjelaskan program hilirisasi ayam terintegrasi akan membangun total 336 unit industri ayam baru di sejumlah provinsi. Unit tersebut mencakup Grand Parent Stock (GPS), hatchery, parent stock, final stock, pabrik pakan, cold storage, hingga pembangunan pabrik pendukung di Surabaya.
“Lahan yang dipilih dari pemda di salah satu ataupun lebih dari kabupaten yang telah disurvei kami harapkan adalah lahan yang sudah clear and clean, baik itu dari segi kepemilikan. Saya yakin ini sudah, mungkin tinggal dari sisi hak guna usahanya supaya bisa digunakan untuk kegiatan ataupun aktivitas pertanakan,” ungkap Hendra.
Hendra menyebut rencana pencanangan dijadwalkan berlangsung pada 7 Januari 2026 dan informasi resmi selanjutnya akan disampaikan oleh Kementerian Pertanian. Gorontalo sebagai lokasi tahap pertama dipilih langsung oleh Presiden Republik Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Gusnar Ismail menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan pemerintah pusat terhadap sektor pertanian dan peternakan di Gorontalo. Ia menilai program-program Kementerian Pertanian sepanjang 2025 telah memberikan dampak nyata bagi daerah.
“Ini yang kami sangat dambakan Pak, di tengah-tengah keterbatasan fiskal kami, pemerintah pusat juga tidak menutup mata untuk terus mendorong, membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Gorontalo,” ungkap Gusnar
Gusnar Ismail menuturkan program tersebut akan memberikan manfaat strategis bagi pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gorontalo. Keberadaan sentra ternak ayam diharapkan dapat menyuplai kebutuhan protein hewani bagi dapur MBG di berbagai wilayah.
Selain mendukung MBG, Gusnar Ismail menilai program ini membuka peluang besar bagi pengembangan industri pengolahan jagung di Gorontalo. Kehadiran industri pakan ternak dinilai mampu mendorong pertanian jagung berkelanjutan dan bernilai tambah.
“Dalam paket ini saya juga melihat untuk industri pakan ternak. Ini merupakan harapan semua masyarakat, agar supaya mereka bisa menanam jagung berkelanjutan, kemudian ada industri pengolahan jagung berupa pakan ternak, dan Insya Allah ini akan terus bergulir dan berdampak bagi masyarakat Gorontalo,” tutup Gusnar.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan pemaparan dilakukan oleh tim Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan pencanangan program strategis nasional tersebut. Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan lokasi, dukungan pemerintah daerah, serta kelengkapan administrasi lahan yang akan digunakan.
Pewarta : Mila