Wagub Idah Ajak Mahasiswa Hukum Pahami Risiko dan Konsekuensi Korupsi  

 

Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie bersama SAKSI (Sekolah Anti Korupsi) Fakultas Ilmu Hukum Universitas Ichsan Gorontalo, Sabtu malam (26/12/2025). Foto – Nova Diskominfotik. 

Bone Bolango, Kominfotik — Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie mengajak mahasiswa Fakultas Ilmu Hukum untuk memahami secara mendalam risiko serta konsekuensi hukum dari tindak pidana korupsi. Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Hari Anti Korupsi Dunia (Harkodia) yang diselenggarakan oleh SAKSI (Sekolah Anti Korupsi) Fakultas Ilmu Hukum Universitas Ichsan Gorontalo, Sabtu malam (26/12/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Bumi Cerah Bulontalangi, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango, menjadi agenda rutin Fakultas Ilmu Hukum Universitas Ichsan Gorontalo dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada mahasiswa.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menyampaikan bahwa ketika membicarakan korupsi, sebagian besar masyarakat masih memandangnya sebatas persoalan uang dalam jumlah besar, mulai dari miliaran hingga triliunan rupiah. Padahal, praktik korupsi tidak selalu berawal dari niat jahat, tetapi juga bisa terjadi akibat kelalaian, kesalahan administrasi, maupun penyalahgunaan kewenangan.

“Korupsi bisa menjerat siapa saja, dari pejabat tinggi hingga aparatur di tingkat desa. Ini menunjukkan bahwa korupsi tidak memandang jabatan atau latar belakang,” ujar Wagub.

Idah menegaskan, korupsi tidak melihat apakah seseorang dikenal religius, cerdas, atau terpandang. Ketika ada kesempatan dan integritas serta iman tidak kuat, maka keinginan untuk memperkaya diri sendiri dapat muncul dan menjadi awal terjadinya korupsi.

“Sering kita mendengar komentar, ‘padahal orangnya baik, santun, dan religius’. Namun itulah faktanya, ketika ada kesempatan tanpa integritas, siapa pun bisa terjerumus,” jelasnya.

Sebagai Wakil Gubernur perempuan pertama di Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie juga berbagi pengalaman selama berkecimpung di dunia politik. Ia bersyukur karena dirinya dan keluarga, termasuk sang suami yang pernah menjabat Gubernur Gorontalo selama dua periode, terjaga dari praktik korupsi.

“Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun integritas, dimulai dari lingkungan keluarga. Kita bisa saling mengingatkan agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum,” tuturnya.

Di hadapan mahasiswa Fakultas Ilmu Hukum, Wagub berpesan agar mahasiswa benar-benar belajar dan memahami hukum dengan baik, termasuk risiko dan konsekuensi dari setiap tindakan hukum yang dilakukan. Menurutnya, mahasiswa hukum memiliki peran penting sebagai calon penegak hukum dan generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam kesempatan itu pula, tak lupa wagub membawa sendiri menu makanan berupa Mie Godok yang dibuat sendiri dan dibagikan kepada seluruh mahasiswa dan perwakilan dosen yang hadir.

Pewarta : Echin

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI