
Kota Gorontalo, Kominfotik – DPRD Provinsi Gorontalo resmi mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna ke-65, Jumat (28/11/2025). Pengesahan ditandai dengan penandatanganan berita acara persetujuan oleh Gubernur Gusnar Ismail dan Ketua DPRD Idrus M.T Mopili.
Pembahasan APBD 2026 telah berlangsung sejak 8 September dan difinalisasi pada 26 November 2025. Badan Anggaran DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyepakati postur APBD 2026 antara lain, pendapatan daerah ditetapkan sebesar Rp1,537 triliun, terdiri atas Pendapatan Asli Daerah Rp440,63 miliar, pendapatan transfer Rp1,096 triliun, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp400 miliar.
Belanja daerah tercatat sebesar Rp1,598 triliun, meliputi belanja operasi Rp1,346 triliun, belanja modal Rp92,29 miliar, belanja tidak terduga Rp6,77 miliar, dan belanja transfer Rp153,40 miliar. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan Rp78,04 miliar, pengeluaran pembiayaan Rp16,93 miliar, serta pembiayaan netto Rp61,10 miliar.
Seluruh fraksi menyatakan persetujuan terhadap Ranperda APBD 2026 dan mengusulkan agar segera ditetapkan menjadi Perda untuk selanjutnya dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri. DPRD juga memberikan apresiasi kepada gubernur, wakil gubernur, sekda, dan seluruh OPD atas sinergi selama proses pembahasan.
Dalam sambutannya, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menyampaikan ungkapan syukur sekaligus apresiasi mendalam atas rampungnya pembahasan RAPBD 2026. Ia menyebut proses pembahasan berlangsung intensif dari hari ke hari dan melibatkan komitmen besar dari seluruh jajaran eksekutif maupun legislatif.
“Setelah melewati proses panjang pembahasan, alhamdulillah sore ini kita bersepakat mengesahkan RAPBD 2026 menjadi APBD 2026. Saya menyampaikan banyak terima kasih atas pembahasan yang tidak kenal lelah. Saya mengikuti perkembangan dari hari ke hari, dan melihat sendiri bagaimana kesungguhan seluruh pihak dalam memastikan APBD ini tersusun dengan baik,” ujar Gusnar..
Lebih lanjut, Gusnar berharap APBD 2026 dapat menjadi instrumen pembangunan yang lebih responsif terhadap dinamika kebutuhan masyarakat dan tantangan pembangunan daerah. Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan fiskal di tengah keterbatasan kapasitas anggaran yang dimiliki Gorontalo, terlebih di saat masyarakat mengharapkan pelayanan publik dan pembangunan berjalan semakin cepat.
“Kita sadar semua bahwa dibandingkan dengan daerah lain, ya memang kita dengan posisi fiskal yang sangat rendah. Tetapi alhamdulillah yang diukur bukan itu, melainkan keseriusan kita membelanjakan tepat waktu dan juga pendapatan yang konsisten setiap hari, setiap minggu, setiap bulan meningkat,” ujar Gusnar.
Pewarta : Mila